Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sikap untuk Menghindari Kerusakan Hutan

Kompas.com - 25/10/2021, 12:00 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Hutan berisikan berbagai sumber daya yang penting bagi kehidupan manusia. Dilansir dari National Geographic, hutan menutupi 30 persen lua daratan bumi namun sekitar 46 persennya telah rusak.

Apa yang harus dilakukan untuk menghindari kerusakan hutan? Berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan untuk menghindari kerusakan hutan!

Mencegah terjadinya kebakaran hutan

Kebakaran hutan dapt terjadi karena kondisi alami, namun sebagian besar disebabkan oleh kegiatan manusia. Sehingga mencegah terjadinya kebakaran hutan merupakan salah satu sikap untuk menghindari kerusakan hutan.

Menurut U.S. Department of the Interior, berikut adalah hal yang dapat dilakukan untuk menghindari kebakaran hutan:

  • Menghindari aktivitas yang menghasilkan percikan api ketika cuaca kering dan panas
  • Membuat api unggun di lokasi terbuka dan jauh dari bahan mudah terbakar
  • Memadamkan api unggun hingga benar-benar mati dan dingin
  • Menjauhkan kendaraan dari rumput kering (panas knalpot dapat memicu rumput terbakar)
  • Tidak menyalakan kembang api di hutan terutama dekat vegetasi yang kering

Baca juga: Contoh Kerja Bakti untuk Pelestarian Lingkungan

Melakukan tebang pilih

Manusia membutuhkan kayu dari pohon, namun menebang pohon harus dilakukan dengan cara tebang pilih.

Tebang pilih adalah menebang pohon dengan kriteria tertentu seperti pohon yang cukup tua dengan diameter dan tinggi tertentu, pohon yang sudah atau hampir mati, dan juga pohon yang jika ditebang tidak banyak menyebabkan kerusakan hutan.

Berdasarkan CIFOR Forest News, tebang pilih mempertahankan struktur hutan dan menjaga kekayaan hutan secara biologis. Namun juga, tetap membuat hutan produktif bagi manusia. Sehingga tebang pilih merupakan cara pemanfaatan sumber daya alam yang baik.

Tidak melakukan pembalakan liar

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan pemberantasan perusakan Hutan, pembalakan liar adalah semua kegiatan pemanfaatan hasil hutan kayu secara tidak sah yang terorganisasi.

Pembalakan liat dilarang karena dapat menyebabkan kerusakan pada hutan dan tidak menjaga kelestarian hutan. Adapun semua kagiatan pembalakan hutan akan dijatuhkan sanksi yang sesuai dengan Undang-Undang tersebut.

Baca juga: Upaya Pelestarian Lingkungan Perairan

Tidak membuang sampah sembarang ke hutan

Tidak membuang sampah maupun limbah di hutan adalah sikap untuk menjaga hutan dari kerusakan. Sampah dan limbah dapat mengotori hutan, mencemari tanah, air, dan juga meracuni makhluk hidup yang tinggal di hutan.

Melakukan reboisasi

Dilansir dari WWF, sekitar 15 miliar pohon ditebang setiap tahunnya di seluruh dunia. Sedangkan satu batang pohon memerlukan waktu puluhan tahun untuk dapat tumbuh. Sehingga penebangan tersebut menjadikan hutan gundul.

Oleh karena itu harus dilakukan reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul agar kelestarian hutan dapat terjaga.

Tidak mengalihfungsikan hutan

Hutan dirusak tidak hanya untuk mengambil hasil kayunya, tetapi juga untuk membuka lahan. Hutan dialihfungsikan sebagai lahan pertanian, perkebunan, perumahan, industri, transportasi, lahan pembangkit listrik, dan juga berbagai bangunan lainnya.

Sehingga sebaiknya tidak mengalihfungsikan lahan hutan untuk kepentingan manusia. Mengingat, hampir setengah populasi hutan telah dibabat oleh manusia sejak pertama kali penebangan pohon dilakukan.

Baca juga: Kondisi Hutan jika Terjadi Penebangan Terus-menerus

Mendukung pelestarian hutan

Sikap bijak terakhir yang bisa dilakukan untuk menjaga hutan dari kerusakan adalah mendukung peletarian hutan.

Mendukung pelestarian hutan dapat dilakukan dengan cara mengikuti penyuluhan, membantu meningkatkan kesadaran pemeliharaan hutan pada orang sekitar, mendukung keberadaan hutan lindung dan konservasi hutan lainnya, juga menerapkan sikap menjaga hutan dalam kehidupan sehari-hari.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Skola
Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Skola
Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Skola
Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Skola
5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

Skola
Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Skola
30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

Skola
Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Skola
Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com