KOMPAS.com – Dalam bahasa Indonesia, ada berbagai jenis kalimat salah satunya kompleks parataktik. Coba perhatikan pertanyaan berikut:
Kalimat yang termasuk kompleks parataktik adalah:
Jawabannya adalah B. Pak Kusno sebenarnya capai melaut, tetapi kalau tidak melaut, ia tidak bisa makan.
Mengapa jawabannya adalah B? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan tentang kalimat kompleks parataktik di bawah ini!
Baca juga: Cara Menguji Kalimat Definisi dalam Teks Laporan Hasil Observasi
Menurut Ratih Kumalasari dan kawan-kawan dalam jurnal Wujud Kalimat Kompleks Dalam Karangan Cerita Fantasi Siswa SMP Kelas VII (2007) kalimat kompleks merupakan kalimat yang mengandung lebih dari satu klausa (klausa kompleks).
Adapun kalimat kompleks parataktik menurut Hardu Firdaus dan kawan-kawan dalam jurnal berjudul Kalimat Kompleks Parataktik dan Hipotaktik serta Formulasi Materi Ajarnya (2019) adalah kalimat kompleks dengan makna sejajar.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kalimat parataktik adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa dengan makna sejajar atau setara. Kedua klausa tersebut dihubungkan dengan konjungsi atau kata penghubung.
Misalnya pada kalimat kompleks parataktik “Pak Kusno sebenarnya capai melaut, tetapi kalau tidak melaut, ia tidak bisa makan”, terdapat dua buah klausa dan satu kata konjungsi.
Kedua klausa tersebut memiliki makna yang sejajar. Artinya kedua kalimat tersebut memiliki maknanya masing-masing dan tidak bergantung satu-sama lain (berdiri sendiri).
Baca juga: Contoh Kalimat Iklan Menyatakan Keunggulan Produk
Perhatikan kalimat “Pak Kusno berharap agar Pemerintah lebih peduli kepada nelayan kecil”. Kalimat tersebut terdiri dari dua klausa dan satu kata konjungsi, tetapi bukanlah kalimat kompleks parataktik.
Kalimat tersebut bukanlah kalimat kompleks parataktik. Karena klausa satu kalimat kompleks tersebut memiliki makna logika yang belum lengkap. Makna klausa satu, baru lengkap setelah ditambahkan klausa ke dua. Konjungsi “agar” juga menunjukkan ketergantungan antarklausa tersebut.
Sehingga dalam kalimat kompleks parataktik, konjungsi yang digunakan juga harus menunjukkan makna sejajar antarklausa. Misalnya konjungsi “tetapi”, “dan”, dan “atau”.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.