Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat yang Digunakan Nelayan Tradisional untuk Menangkap Ikan

Kompas.com - 08/10/2021, 12:00 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki sumber daya laut melimpah. Kekayaan lautnya, membuat masyarakat Indonesia banyak yang berprofesi sebagai nelayan.

Nelayan tradisional adalah nelayan yang menangkap ikan dengan peralatan tradisional yang dilakukan secara turun-temurun.

Apa yang digunakan oleh nelayan tradisional untuk menangkap ikan? Nelayan tradisional menangkap ikan dengan menggunakan perahu kecil, jaring kecil, bubu, alat pancing, tombak, dan rawai. Berikut penjelasannya:

Perahu kecil

Nelayan tradisional biasanya menggunakan perahu kecil yang mengandalkan tenaga kayuh ataupun angin laut, tanpa bantuan motor. Contohnya adalah sampan, kano, dan kapal tanpa motor lainnya.

Baca juga: Akibat Buruk Mengambil Ikan Menggunakan Pukat Harimau dan Bom Ikan

Seorang nelayan suku Bajo menaikkan Bubu ke atas perahu di perairan Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Sabtu (23/5). Bubu atau perangkap ikan terbuat dari kawat ini adalah alat tangkap yang ramah lingkungan digunakan nelayan tradisional BajoANTARA FOTO/Ekho Ardiyanto/ed/nz/15 Seorang nelayan suku Bajo menaikkan Bubu ke atas perahu di perairan Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Sabtu (23/5). Bubu atau perangkap ikan terbuat dari kawat ini adalah alat tangkap yang ramah lingkungan digunakan nelayan tradisional Bajo
Bubu

Bubu adalah alat penangkap ikan tradisional yang terbuat dari rotan, bambu, maupun kayu. Bubu biasanya berbentuk seperti corong yang dapat memerangkap ikan jika masuk ke dalamnya.

Bubu disimpan di aliran sungai ataupun laut dangkal dan didiamkan selama satu hari untuk menunggu ikan terperangkap.

Dilansir dari Food and Agriculture Organization of The United Nations, tangkapan yang dihasilkan bubu relatif sedikit, sehingga biasanya yang ditangkap adalah hewan dengan nilai ekonomi tinggi seperti lobster, udang, udang karang, kepiting, ikan kakap, gurita, dan sotong.

Jaring atau jala

Nelayan tradisional juga menggunakan jaring atau jala untuk menangkap ikan. Jaring terbuat dari benang ataupun nilon yang dirancang untuk memerangkap ikan.

Ada banyak jenis jaring yang digunakan nelayan tradisional, contohnya jaring insang hanyut, jaring klitik, jaring angkat, dan jaring lempar.

Baca juga: Cara Nelayan Mencari Ikan Supaya Kelestarian Ekosistem Terjaga

Alat pancing

Alat pancing adalah joran panjang yang terbuat dari kayu atau bambu, ikatkan tali pada ujungnya dan dilengkapi dengan kail. Alat pancing digunakan oleh nelayan untuk menangkap ikan, terutama ikan cakalang.

Tombak

Cara menangkap ikan menggunakan tombak disebut dengan spearfishing. Dikutip dari History of Fishing, spearfishing adalah metode memancing dengan tombak dan merupakan cara tertua manusia dalam menangkap ikan. Memancing ikan dengan tombak diperkirakan ada sejak tahun 203 sebelum masehi.

Ilustrasi rawai pancingwikipedia.org/NOAA Photo Library Ilustrasi rawai pancing
Rawai

Rawai adalah alat menangkap ikan tradisional berupa tali panjang (long line) yang memiliki cabang tali, di mana setiap cabangnya dipasangi kail untuk menangkap ikan.

Wisnu Linggo Franjaya dan kawan-kawan dalam jurnal Analisis Produktivitas dan Teknis Penangkapan Rawai Dasar di Desa Kota Bani Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara (2018) menyebutkan tari utama rawai memiliki panjang 1000 meter, dengan tali cabang sepanjang 300 hingga 500 meter yang dipasang dengan jarak 1,5 meter.

Baca juga: Akibat pada Laut jika Semua Nelayan Menggunakan Perahu Besar dan Alat Modern

Ujung-ujung tali cabang diberi kail pancing dan umpan dengan ukuran yang menyesuaikan dengan ikan apa yang ingin ditangkap. Rawai biasanya dibentangkan dengan perahu kecil nelayan, diberikan pemberat dan juga pelampung.

Rawai dibentangkan di laut dan dibiarkan selam satu hari, untuk menunggu ikan terkait pancing. Rawai kemudian akan diangkap oleh nelayan setelah satu hari, ikan-ikan yang ditangkap rawai biasanya berukuran besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Skola
30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

Skola
Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Skola
Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Skola
Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Skola
Fakta dari Serat Wulangreh

Fakta dari Serat Wulangreh

Skola
4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Skola
8 Nama Ibu Kota Negara Bagian di Australia

8 Nama Ibu Kota Negara Bagian di Australia

Skola
4 Ciri Negara yang Menganut Asas Kedaulatan Rakyat

4 Ciri Negara yang Menganut Asas Kedaulatan Rakyat

Skola
Apa Itu Dampak Afektif, Kognitif, dan Konatif Komunikasi?

Apa Itu Dampak Afektif, Kognitif, dan Konatif Komunikasi?

Skola
Perbedaan Singkatan dan Akronim, Apa Sajakah Itu?

Perbedaan Singkatan dan Akronim, Apa Sajakah Itu?

Skola
7 Ciri-ciri yang Dimiliki Planet Mars

7 Ciri-ciri yang Dimiliki Planet Mars

Skola
Kelangkaan: Pengertian dan Contohnya

Kelangkaan: Pengertian dan Contohnya

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com