KOMPAS.com – Saat berdiri di mulut gua yang kosong, cobalah untuk meneriakan satu kata. Jika kamu meneriakan kata “halo”, akan terdengar suara “halo lo lo lo lo” yang mengikuti suaramu namun perlahan-lahan menghilang dan tidak terdengar lagi.
Menurutmu, termasuk gema ataukah gaung suara tersebut? Untuk mengetahui jawabannya, terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian gaung dan gema serta perbedaan di antara keduanya.
Dalam bahasa Inggris gema disebut sebagai echo dan gaung disebut sebagai reverberation. Gema adalah pantulan bunyi yang didengar sesaat setelah bunyi berlangsung.
Dilansir dari HyperPhysics Concepts, gaung adalah kumpulan bunyi yang dipantulkan dari permukaan di dalam ruang tertutup yang jika berlebihan dapat menghilangkan artikulasi.
Baca juga: Besaran Cepat Rambat Bunyi sesuai Mediumnya
Berikut perbedaan gema dan gaung, yaitu:
Perbedaan pertama antara gema dan gaung adalah jaraknya terhadap sumber suara dan pendengar. Gema cenderung terjadi dalam jarak yang besar, baik ruangan yang sangat luas maupun di tebing yang tinggi. Yang pasti jarak antara sumber suara dengan dinding pantulan yang menyebabkan gema jauh.
Tetapi gaung cenderung terjadi dalam jarak yang kcil, misalnya di ruangan sempit maupun gua. Yang pasti jarak antara sumber suara dengan dinding yang memantulkan bunyi dekat atau pendek.
Dalam jarak yang luas, bunyi akan melesat lalu memantul saat mencapai dinding atau tebing. Disadur dari The Physics Classroom, pemantulan gelombang suara inilah yang menghasilkan gema. Misalnya sama kamu berteriak “semangat”.
Maka gema akan terdengar setelah kamu selesai mengatakan “semangat” dalam jeda waktu yang sangat singkat misal 0,1 detik. Hasil bunyi yang terdengar dari gema merupakan “semangat”, sama persis dengan apa yang kamu katakan.
Gema akan menghasilkan kata yang sama namun dengan kekuatan bunyi yang lebih lemah dan akan menghilang perlahan-lahan.
Berbeda dengan gaung, tempat sempit membuat bunyi yang belum selesai diucapkan langsung dipantulkan oleh dinding. Misalnya ketika mengucapkan “semangat”.
Baca juga: Jenis-Jenis Bunyi
Ketika kamu baru mengucapkan “se”, bunyi tersebut sudah menumbuk tembok terdekat dan dipantulkan ketika kamu mengucapkan “ma”.
Sehingga dalam gaung terjadi pemantulan suara berkali-kali, membuat suaramu jadi terdengar tidak jelas. Jika kamu meneriakan “semangat” di dalam sebuah gua atau ruangan sempit. Maka gaung akan membuatmu mendengar “se se ma ngat ma se ngat ma ngat”.
Gaung memantulkan bunyi berkali-kali menghasilkan suara yang keras namun dengan rangkaian kata yang sudah tidak sesuai dengan apa yang diucapkan. Namun sama dengan gema, suara yang dihasilkan gaung akan lebih lemah dan lama-lama menghilang.