Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa itu Automatic Stabilizer dalam Perekonomian?

Kompas.com - 30/07/2021, 22:04 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Pengelolaan perekonomian suatu negara adalah hal yang sangat penting. Pengelolaan yang baik dapat mengantarkan suatu negara pada kemakmuran rakyatnya.

Namun pada praktiknya, keadaan keuangan negara tidak selalu baik-baik. Sering kali terjadi pergolakan dalam perekonomian misalnya krisis ekonomi, resesi, maupun inflasi.

Untuk menyikapi keadaan ekonomi yang terjadi, dibutuhkan kebijakan fiskal. Prathama Rahardja dan Mandala Manurung dalam bukuTeori Ekonomi Makro (2001) menyebutkan bahwa kebiajakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengelola atau mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau diinginkan.

Kebijakan fiskal dilakukan dengan mengubah-ubah pajak dan juga pengeluaran pemerintah. Sehingga kebijakan fiskal seringkali tercermin dalam APBN atau Anggaran pendapatan dan Belanja Negara.

Kebijakan terdiri dari dua macam, yaitu kebijakan fiskal disreksioner dan juga kebijakan fiskal stabilitas otomatis.

Baca juga: Kebijakan Perdagangan Internasional Bidang Ekspor dan Impor

Automatic stabilizer

Automatic stabilizer atau stabilisator otomatis bisa dipandang sebagai jenis kebijakan fiskal. Apakah automatic stabilizer itu?

Berdasarkan Investopedia, automatic stabilizer adalah kebijakan fiskal yang dirancang untuk mengimbangi fluktuasi aktivitas ekonomi suatu negara melalui operasi normalnya tanpa otorisasi tambahan dan tepat waktu oleh pemerintah atau pembuat kebijakan.

Automatic stabilizer bersifat cepat, juga dinamis, dan seperti namanya terjadi secara otomatis. Automatic stabilizer berkaitan langsung dengan pajak dan APBN negara.

Disadur dari Khan Academy, ketika perekonomian sedang mengalami penurunan, pajak penghasilan yang diterima negara juga akan menurun karena penghasilan masyarakat berkurang. Namun, disaat bersamaan belanda negara meningkat. 

Sedangkan, ketika ekonomi mengalami ekspansi, pajak akan meningkat dan dibarengi dengan pengeluaran pemerintah yang berkurang.

Berdasarkan situs resmi Kementerian Keuangan RI, menteri keuangan dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2021 mengatakan dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi, pemerintah akan terus mendesain anggaran belanja negara menjadi komponen automatic stabilizer.

Baca juga: 5 Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Berbasis Kelautan

Menteri Keuangan juga menambahkan yang dimaksud dengan automatic stabilizer yaitu ketika ekonomi masyarakat sedang sulit, maka pemerintah akan membantu dengan cara menambah APBN untuk membantu pemulihan ekonomi masyarakat. 

Adapun ketika ekonomi dirasa telah pulih atau membaik, maka APBN akan menurun kembali ke besaran normalnya. Besar APBN yang fleksibel dan relatif terhadap ekonomi rakyat tersebutlah yang membantu stabilitas juga kesehatan ekonomi negara. 

Pada saat ekonomi mengalami kontraksi (menurun), APBN dianggarkan untuk membantu masyarakat, melakukan pelayanan masyarakat, juga meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk membantu negara bertahan dari krisis ekonomi yang melanda. Namun ketika ekonomi membaik, APBD akan kembali dipangkas.

Analogi sederhana dari automatic stabilizer adalah ketika seseorang sakit, ia akan izin bekerja dan gajinya dipotong sehingga pendapatannya juga berkurang. Namun disaat yang bersamaan ia akan lebih banyak membelanjakan uangnya untuk pengobatan supaya tubuhnya kembali sehat.

Lalu ketika orang tersebut telah sehat atau stabil, ia akan kembali bekerja. Pendapatannya akan kembali meningkat, dan pengeluaran berlebih akibat sakit akan kembali dipangkas menjadi pengeluaran bulanan normalnya kembali.

Baca juga: Instrumen Kebijakan Moneter

Sehingga ia bisa menabung untuk menghadapi krisis yang mungkin akan terjadi kembali tanpa mengalami defisit.

Dapat disimpulkan, automatic stabilizer merupakan mekanisme kebijakan fiskal yang akan menjaga stabilitas keuangan agar tetap sehat dan meningkatkan perekonomian negara dalam jangka panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com