Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Makanan Tidak Sehat Memperlambat Pertumbuhan Manusia?

Kompas.com - 26/07/2021, 17:15 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Manusia tumbuh dan berkembang baik secara fisik maupun mental. Pertumbuhan dan perkembangan dapat terjadi secara maksimal jika seseorang mengonsumsi makanan sehat yang penuh gizi.

Hal tersebut karena makanan menyediakan energi untuk bergerak, bahan untuk bertumbuh, dan juga bahan bakar untuk berpikir.

Lalu mengapa makanan tidak sehat menghambat pertumbuhan?

Hal tersebut karena makanan tidak sehat tidak mengandung cukup gizi dan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan tubuh.

Dilansir dari Academy of Nutrition and Dietetics, manusia membutuhkan karbohidrat, serat, protein, kalsium, kalium, magnesium, fosfor, zat besi, seng dan juga berbagai vitamin untuk dapat tumbuh, belajar, dan berkembang.

Baca juga: Madu, Makanan yang Tidak Punya Masa Kedaluwarsa

Namun makanan tidak sehat biasanya rendah nutrisi, sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan tubuh dan menyebabkan pertumbuhan yang terhambat. Makanan sehat biasanya berupa kalori kosong atau hanya menambah kalori tapi tidak memiliki nutrisi.

Kekurangan gizi dapat menyebabkan stunting atau terhambatnya pertumbuhan pada manusia. Misalnya tinggi badan yang kurang dari anak seumurannya, lemahnya sistem imun, kemampuan motorik dan bicara yang terhambat, bahkan kemampuan intelejen otak yang tidak berkembang sepenuhnya.

Misalkan makanan atau minuman olahan dengan gula tambahan. Dilansir dari Healthline, saat gula tambahan dikonsumsi otak tidak akan mencatatnya sebagai makanan sehingga tetap merasakan lapar.

Manusia kemudian akan makan lebih banyak dan menyebabkan peningkatan drastis kalori. Hal tersebut akan membuat seseorang menjadi diabetes juga kelebihan berat badan. Konsumsi makanan olahan juga dapat menaikan produksi hormon somatostatin.

Hormon somatostatin

Menurut situs Hormone Health Network, somatostatin adalah hormon yang berperan untuk menyeimbangkan hormon dalam tubuh dengan cara menghentikan produksi hormon tertentu. Ketika gula masuk ke dalam tubuh, insulin akan diproduksi secara besar-besaran.

Baca juga: Daftar Makanan Tradisional di Indonesia

Namun hal tersebut membangunkan somatostatin untuk kembali menyeimbangkan insulin. Pada prosesnya somatostatin juga ikut mengurangi produksi hormon pertumbuhan sehingga dapat menghambat pertumbuhan.

Makanan olahan, makanan yang terlalu banyak minyak, minuman dan dengan gula tambahan, juga junk food atau makanan cepat saji, adalah makanan tidak sehat yang rendah nutrisi. Oleh katra itu, sangat penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan gizi dan baik bagi pertumbuhan.

Daftar makanan sehat untuk pertumbuhan

Beberapa makanan sehat untuk pertumbuhan, yaitu:

  • Kacang-kacangan
  • Umbi-umbian
  • Buah-buahan
  • Biji-bijian
  • Sayuran hijau
  • Daging ayam
  • Daging ikan
  • Yoghurt
  • Telur
  • Makanan rendah lemak
  • Susu sapi, susu kambing, susu kedelai (bukan susu skim atau susu dengan pemanis buatan)

Selain makanan di atas, kurangi konsumsi garam dan juga lemak jahat. Dilansir dari who.int, memasak dengan cara mengukus atau merebus alih-alih menggoreng dan memanggang untuk mengurangi lemak jenuh.

Baca juga: Mikroorganisme Dalam Makanan dan Minuman

Mengganti mentega dan minyak kelapa dengan minyak kedelai, minyak bunga matahari, ataupun minyak zaitun juga salah satu cara mengurangi lemak jenuh.

J. L. Clasey, dkk dalam jurnal berjudul Abdominal Visceral Fat and Fasting Insulin Are Important Predictors of 24- Hour GH Release Independent of Age, Gender, and Other Physiological Factors (2001) menyebutkan bahwa jumlah lemak perut yang lebih rendah dapat meningkatkan produksi hormon pertumbuhan pada manusia.

Selain dengan makanan bernutrisi, meningkatkan pertumbuhan manusia dapat dilakukan dengan olahraga teratur, tidur cukup dan teratur, serta mengonsumsi vitamin GABA (Gamma aminobutyric acid), beta-alanin, melatonin, glutamin, keratin, ortinin, L-dopa, ataupun glisin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Komunikasi Verbal: Pengertian dan Contohnya

Komunikasi Verbal: Pengertian dan Contohnya

Skola
5 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Akuntansi

5 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Akuntansi

Skola
Definisi Konflik Sosial dan Contohnya

Definisi Konflik Sosial dan Contohnya

Skola
Kerangka Surat Lamaran Pekerjaan yang Tepat

Kerangka Surat Lamaran Pekerjaan yang Tepat

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Durma

Serat Wulangreh Pupuh Durma

Skola
Kerajaan Islam di Sumatera yang Masih Berdiri

Kerajaan Islam di Sumatera yang Masih Berdiri

Skola
Patrape Nggawa Basa Jawa

Patrape Nggawa Basa Jawa

Skola
Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Skola
15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

Skola
Jeneng Satriya lan Kasatriyane

Jeneng Satriya lan Kasatriyane

Skola
Komunitas Sosial: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Komunitas Sosial: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Skola
Tembung Tegese Sanalika Basa Jawa

Tembung Tegese Sanalika Basa Jawa

Skola
4 Unsur Stratifikasi Sosial

4 Unsur Stratifikasi Sosial

Skola
Arane Panggonan Bahasa Jawa

Arane Panggonan Bahasa Jawa

Skola
Bedanya Akulturasi dan Asimilasi

Bedanya Akulturasi dan Asimilasi

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com