Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik pada Cerpen

Kompas.com - 23/07/2021, 11:51 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.comCerpen atau cerita pendek tergolong dalam karya sastra yang sifatnya fiksi. Tentunya tiap karya sastra, termasuk cerpen, memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik yang membantu penyusunan dan pengembangan karyanya.

Menurut Burhan Nurgiyantoro dalam buku Teori Pengkajian Fiksi (2018), cerpen merupakan cerita yang dapat selesai dibaca dalam jangka waktu pendek atau tidak membutuhkan waktu berhari-hari untuk menyelesaikannya.

Cerpen juga bisa diartikan sebagai karangan fiktif mengenai kehidupan seseorang atau kisah tentang kehidupan yang berfokus pada satu tokoh saja. Cerpen disebut fiktif karena tidak harus memaparkan kisah menurut kejadian yang sebenarnya.

Unsur intrinsik cerpen

Dalam jurnal Unsur-Unsur Intrinsik Cerita Pendek “Protes” karya Putu Wijaya (2017), unsur intrinsik adalah berbagai unsur penyusun dari dalam untuk sebuah karya sastra. Unsur intrinsik cerpen terdiri atas:

  • Tema

Tema merupakan persoalan utama yang disuguhkan pengarang dalam sebuah cerpen. Tema memuat pandangan hidup, cita-cita pengarang, serta bagaimana cara memandang persoalan tersebut.

Tema juga bisa diartikan sebagai gagasan dasar sebuah cerita. Contohnya tema percintaan, persahabatan, keluarga, dan lainnya.

Baca juga: Cara Mengembangkan Cerita Rakyat ke dalam Bentuk Cerpen

  • Alur

Adalah rangkaian peristiwa yang dijalani secara saksama dengan menggerakkan cerita, mulai dari awal, klimaks permasalahan, hingga penyelesaiannya. Alur juga bisa dikatakan sebagai struktur penyusun kejadian yang tersusun secara logis.

  • Latar

Latar adalah gambaran ruang dan waktu terjadinya peristiwa. Latar juga berkaitan dengan suasana ketika peristiwa terjadi dalam sebuah karya sastra.

Umumnya latar dibagi menjadi dua, yakni latar tempat (misalnya sekolah, rumah, jalan) serta latar waktu (pagi, siang, malam).

  • Gaya bahasa

Gaya bahasa merupakan cara penulisan dan pemilihan bahasa dalam penulisan karya sastra. Penggunaan gaya bahasa dapat meningkatkan daya tarik sebuah karya sastra. Gaya bahasa dapat juga diartikan sebagai gaya penceritaan atau penuturan cerita.

Selain empat unsur di atas, cerpen masih memiliki tiga unsur intrinsik lain. Berikut penjelasannya yang dikutip dari jurnal Kemampuan Menentukan unsur Intrinsik Cerpen melalui Model Pembelajaran Inkuiri Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Kota Palopo (2016) karya Josilia Lotto Limbong:

  1. Tokoh dan penokohan
    Adalah orang yang kisahnya diceritakan dalam sebuah karya sastra, beserta dengan penggambaran jelas mengenai orang tersebut. Tokoh merupakan pelaku dalam ceritanya. Sedangkan penokohan merupakan watak yang dimiliki pelaku tersebut. Misalnya nama tokoh Ani, ia memiliki watak sombong dan tidak jujur.
  2. Sudut pandang
    Sudut pandang merupakan cara pandang pengarang dalam penyajian kisah cerpen. Sudut pandang juga termasuk cara melihat tokoh cerita dalam menempatkan dirinya. Sudut pandang ditampilkan untuk mengemukakan gagasan serta ceritanya.
  3. Amanat
    Amanat adalah pesan yang dapat diambil dari sebuah karya sastra. Amanat bisa berupa harapan, nasihat, kritik, dan lainnya. Amanat diharapkan bisa dijadikan panduan hidup bagi pembaca untuk bisa belajar dari kisah atau tokoh yang diceritakan.

Baca juga: Perbedaan Novel, Cerpen, dan Roman

Unsur ekstrinsik cerpen

Melansir dari jurnal Analisis Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik pada Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2014 serta Relevansinya sebagai Materi Pembelajaran Sastra di Sekolah Menengah Atas (2016) karya Sri Lestari, unsur ekstrinsik merupakan unsur yang berada di luar karya sastra.

Unsur ekstrinsik secara tidak langsung mempengaruhi penyusunan sebuah karya sastra. Unsur ini sama pentingnya dengan unsur intrinsik. Setidaknya ada tiga unsur ekstrinsik cerpen, yaitu:

  • Latar belakang pengarang

Adalah latar belakang pengarang itu sendiri. Biasanya meliputi nama, karier, tempat tinggal, hobi, dan lain sebagainya. Misalnya pengarang berasal dari Jakarta, sehingga ia tahu betul penggambaran latar tempat dan suasana khas Jakarta.

  • Nilai yang terkandung di dalam karya sastra

Nilai menjadi satu unsur yang sangat penting dalam sebuah karya sastra. Nilai ini dapat berupa nilai sosial, budaya, religi, moral, atau lainnya. Nilai-nilai ini disampaikan pengarang lewat tulisan supaya pembaca bisa mengambil dan memahami nilai tersebut.

Baca juga: Menentukan Unsur Pembangun Teks Cerpen dan Contohnya

  • Latar belakang masyarakat

Berbeda dengan latar belakang pengarang, latar belakang ini lebih berfokus pada kehidupan masyarakat itu sendiri.

Unsur ini berasal dari suasana dan kondisi lingkungan masyarakat di tempat pengarang menciptakan karyanya. Misalnya seperti bagaimana kondisi sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, dan lain sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Komunikasi Verbal: Pengertian dan Contohnya

Komunikasi Verbal: Pengertian dan Contohnya

Skola
5 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Akuntansi

5 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Akuntansi

Skola
Definisi Konflik Sosial dan Contohnya

Definisi Konflik Sosial dan Contohnya

Skola
Kerangka Surat Lamaran Pekerjaan yang Tepat

Kerangka Surat Lamaran Pekerjaan yang Tepat

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Durma

Serat Wulangreh Pupuh Durma

Skola
Kerajaan Islam di Sumatera yang Masih Berdiri

Kerajaan Islam di Sumatera yang Masih Berdiri

Skola
Patrape Nggawa Basa Jawa

Patrape Nggawa Basa Jawa

Skola
Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Skola
15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

Skola
Jeneng Satriya lan Kasatriyane

Jeneng Satriya lan Kasatriyane

Skola
Komunitas Sosial: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Komunitas Sosial: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Skola
Tembung Tegese Sanalika Basa Jawa

Tembung Tegese Sanalika Basa Jawa

Skola
4 Unsur Stratifikasi Sosial

4 Unsur Stratifikasi Sosial

Skola
Arane Panggonan Bahasa Jawa

Arane Panggonan Bahasa Jawa

Skola
Bedanya Akulturasi dan Asimilasi

Bedanya Akulturasi dan Asimilasi

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com