Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentang Alam Brunei Darussalam

Kompas.com - 22/07/2021, 18:45 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.comBrunei Darussalam adalah salah negara negara di ASEAN yang dijuluki dengan negara petro dollar.

Julukan tersebut disematkan karena Brunei Darissalam memiliki penghasilan yang paling tinggi di antara negara ASEAN lainnya.

Secara astronomis, Brunei Darussalam terletak pada 4 LU hingga 5 LU dan 144 BT hingga 115 BT. Membuatnya menjadi negara terkecil kedua di Asia Tenggara setelah Singapura.

Secara geografis, Brunei Darussalam adalah tetangga Indonesia. Brunei terletak satu pulau dengan Kalimantan, yaitu di pantai barat laut Kalimantan dan berbatasan dengan Malaysia.

Bentang alam Brunei Darussalam

Brunei Darussalam dengan ibukota Bandar Seri Bengawan memiliki wilayah seluas 5.765 kilometer persegi yang dibagi menjadi wilayah barat dan wilayah timur.

Baca juga: Sistem Pemerintahan dan Penduduk di Kamboja

Dengan garis pantai yang membentang sejauh 130 km. Wilayah barat Brunei terdiri dari tiga distrik yaitu Muara-Brunei, Tutong, dan juga Belait membentuk wilayah yang lebih besar.

Kenampakan alam Brunei Darussalam umumnya berupa daratan perbukitan di sebelah timur. Kemudian di sebelah barat berupa dataran rendah, pantai, rawa, dan hutan bakau.

Berdasarkan Food and Agriculture Organization of the United Nations, wilayah barat Brunei sebagian besar terdiri dari dataran rendah di bawah 100 mdpl dan naik sekitar 300 mdpl menjadi berbukit-bukit di beberapa tempat yang berbatasan dengan Sarawak, Malaysia.

Wilayah barat juga memiliki banyak rawa-rawa, hutan bakau, dan lembah aluvial di sekitar sungai seperti sungai Tutong dan Belait (terpanjang di Brunei yaitu sekitar 206 km).

Adapun wilayah timur Brunei dari distrik Temburong yang lebih kecil. Wilayah timur Brunei memiliki kondisi geografis yang diisi oleh bukit dan gunung.

Dilansir dari PeakVisor, ada 71 bukit dan gunung di Brunei namun yang tertinggi adalah Gunung Pagon yang menjulang setinggi 1850 meter. Wilayah timur juga dialiri oleh sungai utama bernama sungai Pandaruan sepanjang 36,77 km.

Baca juga: Laos, Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Tidak Memiliki Perairan

Iklim

Brunei Darussalam terletak di dekat garis khatulistiwa, membuatnya memiliki iklim tropis yang panas, lembap, dan basah akibat curah hujan tinggi.

Dilansir dari Brunei Darussalam Meteorological Departement, curah hujan tinggi terjadi pada bulan Oktober hingga Desember dan bulan Mei hingga Juli, dengan Desember sebagai bulan terbasah.

Brunei Darussalam memiliki rata-rata suhu sekitar 23-32 celcius yang sesuai dengan negara tropis. Curah hujan yang tinggi juga membuat Brunei memiliki kelembapan yang tinggi yaitu sekitar 67 hingga 91 persen setiap tahunnya.

Potensi alam

Brunei Darussalam memiliki hutan yang menutupi sekitar 40 persen wilayahnya yaitu sekitar 235.520 hektar.

Jenis hutan yang terdapat di Brunei Darussalam adalah hutan bakau (mangrove), hutan rawa gambut, hutan hujan, hutan rawa air tawar, hutan dipterokarpa campuran, semak tropis, hutan sekunder, hutan tanaman, dan hutan lindung.

Brunei Darussalam dikenal sebagai negara petro dollar karena penghasilannya yang besar. Sebagian besar pendapatan negaranya di dapat dari pertambangan minyak dan gas alam.

Baca juga: Karakteristik Geografis Singapura

Menurut Oil & Gas Journal, pada akhir 2016 Brunei Darussalam memiliki cadangan minyak bumi keempat terbesar di Asia Tenggara yaitu sebesar 1,1 miliar barel.

Dengan cadangan minyak yang besar tersebut, Brunei memproduksi sekitar 163.000 barel perharinya untuk mencukupi kebutuhan internal negara dan diekspor untuk memenuhi kebutuhan dunia. Membuat Brunei Darussalam masuk ke jajaran negara terkaya di dunia. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com