Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Dibalik Keringnya Laut Aral

Kompas.com - 17/07/2021, 12:03 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.comLaut Aral terletak di Uzbekistan, antara Kazakhtan dan Karakalpakstan. Laut Aral yang membentang seluas 68.000 kilometer sebenarnya bukanlah laut, melainkan danau.

Laut Aral adalah danau payau (air asin) terbesar keempat di dunia dengan air yang bersumber dari sungai Amu darya dan sungai Syr Darya.

Saking besarnya Danau Aral terlihat seperti laut, sehingga disebut dengan Laut Aral. Laut Aral menghasilkan ribuan ton ikan setiap tahunnya, menjadi sumber pencaharian penduduk disekitarnya. Laut Aral bagaikan oasis di tengah gurun yang panas selama ratusan tahun.

Hal tersebut berubah saat Uni Soviet memutuskan untuk membangun pertanian di wilayah Laut Aral pada tahun 1960-an dengan membendung Syr Darya dan Amu Darya.

Berdasarkan lama National Geographic, para insinyur Soviet membangun jaringan irigasi yang sangat besar, termasuk kanal sepanjang 200.000 mil, 45 bendungan, dan lebih dari 80 waduk untuk mengairi ladang kapas dan gandum.

Baca juga: Bowhead Whale, Mamalia Laut dengan Umur Terpanjang

Proyek irigasi tersebut mengeksploitasi Laut Aral secara maksimal. United Nations menuliskan, 20 tahun kemudian kuota produksi kapas Asia tengah mencapai 9 juta ton, menjadikannya produsen kapas terbesar keempat di dunia.

Tentu saja proyek tersebut menghasilkan uang yang sangat banyak, namun Laut Aral menjadi rusak. Sistem irigasi yang dibangun banyak mengalami kebocoran, sehingga sebagian besar air Laut Aral terbuang dengan sia-sia ke gurun dan mengurangi volumenya.

Selain pengurangan volume, Laut Aral juga mengalami penurunan kualitas air. Pestisida, zat karsinogenik, mineral beracun seperti natrium sulfat dan magnesium klorida banyak dilepaskan dari produksi kapas membuat air Laut Aral menjadi tercemar.

Belum lagi penurunan volume air membuat salinitas atau kadar garam menjadi semakin tinggi. Jika salinitas air laut biasa adalah 35 gram per liter air, maka Laut Aral bisa mencapai 376 gram per liter air. Membuatnya sangat asin, di atas kadar garam yang bisa ditoleransi makhluk hidup.

Ekosistem Laut Aral rusak, ikan-ikan dan hewan mati, begitu juga dengan tumbuhan disekitarnya. Para nelayan terpaksa menaikkan pukat dan jaringnya, membuat banyak penduduk kehilangan mata pencarian.

Baca juga: Mengapa Laut Hitam Disebut Laut Hitam?

Laut Aral pada tahun 1989 (kiri) dan 2014 (kanan)wikipedia.org/NASA Laut Aral pada tahun 1989 (kiri) dan 2014 (kanan)
Siklus air terganggu

Eksploitasi yang berlebihan mengurangi volume air Laut Aral. Laut Aral perlahan mulai mengering karena siklus airnya terganggu.

Dilansir dari NASA Earth Observatory, pada tahun 2000 satelit Terra NASA menangkap perubahan Laut Aral menyusut menjadi dua buah danau (Laut Aral Utara dan Laut Aral Selatan).

Penyusutan volume air Laut Aral terus terjadi hingga pada tahun 2009 laut aral benar-benar mengering. Tanah kering dipenuhi dengan tumpukan garam hasil penguapan air payau. Yang tersisa adalah padang garam seluas ribuan mil.

Tidak ada vegetasi yang tumbuh di lingkungan asin tersebut. Yang tersisa hanyalah bangkai-bangkai kapal yang dulunya menjadi saksi kejayaan Laut Aral

Debu asin tersebut beracun sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti tuberkulosis, gangguan pernapasan, kanker, hingga gangguan imunologis.

Baca juga: Fakta Di Balik Nama Laut Merah

Keringnya Laut Aral membuktikan bahwa ekspolitasi sumber daya alam yang berlebihan justru akan merusak lingkungan dan berakhir merugikan bagi manusia.

Mengeringnya Laut Aral menjadi contoh bahwa dalam memanfaatkan alam, manusia harus tetap mempertimbangkan dampak baik dan buruknya bagi kehidupan dan lingkungan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Direct and Indirect Speech dalam Bahasa Inggris

Direct and Indirect Speech dalam Bahasa Inggris

Skola
4 Unsur Pembentuk Kepribadian

4 Unsur Pembentuk Kepribadian

Skola
3 Jenis Wewenang Menurut Max Weber

3 Jenis Wewenang Menurut Max Weber

Skola
Perbedaan Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial

Perbedaan Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial

Skola
Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Median atau Nilai Tengah

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Median atau Nilai Tengah

Skola
Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Mean atau Rata-rata

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Mean atau Rata-rata

Skola
Komunikasi Verbal: Pengertian dan Contohnya

Komunikasi Verbal: Pengertian dan Contohnya

Skola
5 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Akuntansi

5 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Akuntansi

Skola
Definisi Konflik Sosial dan Contohnya

Definisi Konflik Sosial dan Contohnya

Skola
Kerangka Surat Lamaran Pekerjaan yang Tepat

Kerangka Surat Lamaran Pekerjaan yang Tepat

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Durma

Serat Wulangreh Pupuh Durma

Skola
Kerajaan Islam di Sumatera yang Masih Berdiri

Kerajaan Islam di Sumatera yang Masih Berdiri

Skola
Patrape Nggawa Basa Jawa

Patrape Nggawa Basa Jawa

Skola
Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Skola
15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com