Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/07/2021, 10:28 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Jika ditanya tentang tempat paling elektrik di dunia, jawabannya adalah tempat yang memiliki listrik paling banyak. Apakah sumber listrik terbesar di dunia? jawabannya adalah petir.

Dilansir dari National Weather Service, kilatan petir mengasilkan listrik sekitar 300 juta volt, jumlah listrik yang cukup untuk menyalakan bohlam lampu pijar 100 watt selama tiga bulan lamanya hanya dalam satu sambaran.

Tahukah kamu bahwa ada tempat paling ekterik di dunia? Yak, tempat itu adalah Danau Maracaibo, Venezuela. Danau ini merupakan teluk air payau besar yang mengarah ke laut Karibia. Danau Maracaibo dijuluki tempat paling elektrik karena bisa menghasilkan kilatan petir terbanyak di dunia. 

Dalam situs National Oceanic and Atmospheric Administration, petir terjadi begitu konsisten yaitu 300 hari dalam setahun pada waktu yang sama dan tempat yang sama di perbatasan Sungai Catatumbo dan Danau Maracaibo.

Baca juga: Apakah di Laut Hitam ada Kehidupan?

Badai petir tersebut dinamakan dengan Catatumbo lightning atau petir Catatumbo. Dilansir dari BBC, badai petir mereda pada bulan-bulan kering seperti Januari dan Febuari. Puncak badai berada pada musim hujan bulan Oktober, di mana petir bisa mencapai rata-rata 28 kilatan setiap menitnya.

Peristiwa badai Catatumbo telah terjadi selama berabad-abad, menjadikan Danau Maracaibo sebagai suar alami yang dapat digunakan oleh para pelaut sebagai petunjuk arah.

Peristiwa ini sangatlah menakjubkan dan menakutkan, tercatat tiga orang meninggal setiap tahunnya karena tersambar petir di sekitar Danau Maracaibo.

Kondisi geografi Danau Maracaibo

Badai petir yang melanda Danau Maracaibo tidak terjadi tanpa alasan. Hal ini disebabkan oleh kondisi geografi Danau Maracaibo yang dikelilingi tiga pegunungan di ketiga sisinya, meninggalkan satu sisi terbuka ke arah Laut Karabia.

Pada siang hari, iklim yang tropis menyinari Danau Maracaibo menyebabkannya panas dan menguapkan banyak uap air ke udara.

Ketika hari beranjak malam, angin dingin dari tiga pegunungan di sekitarnya memaksa udara hangat penuh uap air naik ke atmosfer dan membentuk awan Cumulonimbus.

Dilansir dari NASA Earth Science, ketika tetesan air dan udara lembap bertabrakan dengan kristal es dari udara dingin, terbentuk muatan listrik statis yang menumpuk menyebabkan petir zig-zag pun dilepaskan. Badai petir dapat terjadi sangat lama, kurang lebih sembilan jam setiap malamnya.

Baca juga: Mengapa Laut Hitam Disebut Laut Hitam?

Hal tersebut membuat layang-layang atau pesawat terbang tidak mungkin mengudara di langit malam Danau Maracaibo. Bahkan para nelayan memilih tidak menangkap ikan di malam hari untuk menghindari sambaran badai petirnya.

Selain peristiwa badai petir Catatumbo, Danau Maracaibo juga terkenal sebagai cadangan bahan bakar fosil terbesar di dunia mengalahkan Arab Saudi. Danau sebesar 13.200 meter ini telah menghasilkan sekitar 43 miliar barrel minyak bumi dan menyokong 90 persen ekonomi Venezuela.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com