Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tata Cara Debat

Kompas.com - 25/05/2021, 19:59 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAs.com - Debat adalah sebuah kata yang sudah tidak terdengar asing di telinga. Misalnya saat pemilihan presiden, akan diselenggarakan debat terbuka yang bisa ditonton seluruh rakyat. Debat juga menjadi suatu ajang perlombaan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.

Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa kita sadari debat sering terjadi dalam komunikasi antara dua orang atau lebih.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, debat adalah pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai suatu hal dan saling memberikan alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

Salah satu hal yang tidak dibenarkan dalam kegiatan debat adalah melakukan perlawanan terhadap dewan juri. 

Langkah pertama pelaksanaan debat adalah menentukan masalah dalam debat serta mengetahui unsur-unsur dalam debat.

Baca juga: Contoh Mosi Debat Pro dan Kontra tentang Covid-19

Debat formal tidak dilakukan dengan sembarangan, melainkan ada tata caranya sebagai berikut:

  • Peserta Debat

Debat diikuti oleh dua tim dan dipimpin oleh seorang moderator. Masing-masing tim bisa terdiri dari satu orang maupun lebih. Adapun moderator harus bersikap netral dengan tidak memihak tim manapun.

  • Perkenalan

Dua tim melakukan perkenalan dengan latar belakang pendidikan dan profesi. Kemudian moderator dapat menyebutkan tata tertib, sistem berlangsungnya debat, dan waktu dalam pelaksanaan debat.

  • Pembacaan Mosi

Moderator akan membacakan mosi yaitu suatu kalimat berisi pernyataan yang akan menjadi bahan perdebatan antar dua tim.

  • Penyampaian Argumentasi

Setelah mosi dibacakan, kedua tim baik yang pro (tim afirmasi) atau kontra (tim oposisi) dengan mosi tersebut akan mengampaikan argumentasinya masing-masing.

Dalam penyampaian argumentasi ini akan terlihat perbedaan pendapat yang mencolok antara kedua tim.

 Dalam penyampaian argumentasi ini, tidak dibolehkan terjadi interupsi, yang berarti setiap tim bicara sesuai waktu yang diberikan tanpa bisa disanggah oleh tim lain.

Baca juga: Contoh Debat tentang Vaksin Covid-19

  • Adu Argumentasi

Kedua belah pihak kemudian akan saling beradu argumentasi. Ranem dkk, dalam jurnal berjudul Pengembangan Bahan Ajar Materi Debat dengan Metode Role Playing pada Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas (2018) menyebutkan bahwa adu argumentasi terjadi untuk mempertahankan pendapat masing-masing pihak dan memperoleh kemenangan.

Argumentasi yang dikeluarkan tidak boleh menyimpang dari tema mosi, sesuai dengan fakta, akurat, dan dan dikemas secara logis. Dalam adu argumentasi, kedua belah pihak harus saling menghormati pendapat satu sama lain, tidak mengeluarkan kata-kata kasar dan terpancing emosi.

Salah satu tips untuk memangkan debat adalah menyampaikan pendapat dengan persuasif, mendengarkan dengan cermat, lalu merujuk poin-poin perkataan lawan yang tidak disetujui. Hal tersebut membuat argumen terlihat lebih kuat dibandingkan dengan argumen lawan.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, waktu debat formal yang terbatas membuat tidak mungkinnya eksplorasi masalah yang kompleks secara menyeluruh. Jadi penting sekali untuk berfokus pada argument-argumen yang akan memperkuat tim dalam menanggapi mosi.

  • Pengambilan Kesimpulan

Debat terus berlanjut sesuai dengan aturan dan sistem yang ditetapkan. Kemudian akan berakhir dengan pengambilan kesimpulan tentang pandangan kedua belah pihak terhadap mosi yang dilemparkan. Dalam suatu perlombaan, juri akan menentukan tim mana yang memenangkan debat.

Baca juga: Contoh Teks Debat Beserta Strukturnya

Namun dalam suatu debat politik seperti debat calon Presiden, debat tidak akan disimpulkan tim mana yang kalah dan menang. Namun debat tersebut akan menjadi tolak ukur masyarakat dalam mengenal kedua calon, manakah yang dinilai lebih cocok menduduki kursi presiden dan mana yang tidak.

Dari debat bisa terlihat kelihaian bicara seseorang, kecerdasan, pengendalian emosi, kecakapan, kebijaksanaan, karakter, juga ketangkasan. Sehingga debat menjadi salah satu sarana yang cocok untuk mengenal seseorang lebih jauh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com