Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja Senjata Tradisional Kalimantan Utara

Kompas.com - 20/05/2021, 14:01 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kalimantan Utara adalah provisi Indonesia yang beribukota di Tanjung Selor. Kalimantan Utara adalah wilyah bagi Suku dayak dan segala kebudayaanya.

Suku Dayak yang tinggal di Kalimantan Utara memiliki senjata tradisional seperti lonjo, sipet, dan Mandau. Berikut penjelasannya:

  • Lonjo

Lonjo merupakan senjata tradisional Kalimantan Utara yang memiliki bentuk seperti tombak. Dilansir dari Pusat Advokasi dan Informasi Kebudayaan Dayak, batang lonjo terbat dari kayu keras yang diujungnya diikatkan besi lancip berbentuk belah ketupat.

Lonjo merupakan tombak yang panjang dengan ukuran sekitar 1,5 hingga 2 meter. Besi tersebut diikat ke batang lonjo dengan menggunakan anyaman rotan. Lonjo digunakan untuk berburu hewan di hutan dan juga dalam peperangan oleh Suku Dayak.

Lonjo bukanlah tombak biasa, melainkan tombak bertuah yang memiliki kekuatan magis di dalamnya. Menurut budaya suku dayak, lonjo menyerap energi dari manusia yang dibunuhnya dan menyalurkan energi tersebut pada penggunanya.

Baca juga: Senjata Tradisional Khas Kalimantan Barat

Semakin banyak lonjo dipakai untuk mengalahkan lawan, maka akan semakin besar kekuatan magis di dalamnya, membuat penggunanya kuat dan kebal secara bersamaan.

Dilansir dari Warisan Budaya Takbenda RI, kayu lonjo berbentuk selongsong sehingga dapat digunakan sebagai sumpit.

Lonjo dan panah sumpit biasa dipadukan dengan racun yang bersumber dari binatang dan tumbuhan seperti racun kalajengking, racun kodok hijau, bisa ular, dan getah pohon ipuh.

Racun tersebut membuat lonjo saat mematikan walaupun hanya musuh hanya tergores sedikit saja.

  • Sipet

Sipet atau sumpit adalah senjata tradisional Suku Dayak yang berbeda dengan senjata lainnya. Jika kebanyakan senaja digunakan dengan cara diayun, maka sipet digunakan dengan cara ditiup. Sipet terbuat dari dua buah bagian yaitu selongsong kayu dan panah.

Selongsong sumpit terbuat dari kayu ringan dengan panjang 1,5 hingga 2,25 meter yang disesuaikan dengan usia dan ukuran tubuh penggunanya. Kayu tersebut akan dilubangi sehingga membentuk selongsong dan diujungnya direkatkan pisau logam kecil.

Baca juga: Keunikan Senjata Tradisional Sulawesi Selatan

Lalu anak panah sipet dibuat dari bambu yang tipis, ringan, diraut tajam, juga dibubuhi dengan racun. Anak panah dimasukkan ke dalam selongsong, lalu sipet ditiup dan anak panah akan melesat ke tubuh lawan maupun mangsa saat berburu. Ujung pisau pada selongsong sumpit berfungsi untuk menikam lawan pada pertarungan jarak dekat.

  • Mandau

Mandau adalah senjata tradisional Kalimantan Barat yang bentuknya seperti pedang. Mandau khas Dayak memiliki bilah bermata satu dengan panjang sekitar 55 hingga 65 sentimeter dan lebar bilah 7 sentimeter, sehingga Mandau terlihat panjang juga ramping. Pada bilah Mandau terukir motif berupa huruf S yang saling bersilangan.

Jakob Sumardjo dalam buku berjudul Estetika Paradoks (2006) menyebutkan simbol S bermakna filosofis paradoks antar laki-laki dan perempuan, bahwa laki-laki adalah kematian dan perang sedangkan perempuan sebagai kehidupan, kedamaian, dan kawan.

Hal ini merujuk pada Suku Dayak Iban yang menggunakan Mandau sebagai senjata saat melakukan ngayau (berburu kepala musuh). Mandau bagi para lelaki Dayak merupakan simbol kehormatan sehingga dibawa kemanapun mereka berpergian.

Baca juga: Senjata Tradisional Gorontalo

Hery Santosa dan Tapip Bahtiar dalam jurnal berjudul Mandau Senjata Tradisional sebagai Pelestari Rupa Lingkungan Dayak (2016) menyebutkan bahwa Mandau terbuat dari besi mantikel yang terdapat di hulu Sungai Mantikei, Desa Tumbang Atei, Kotawaringin Timur dan dibuat sesuai ritual adat Dayak.

Pegangan Mandau terbuat dari kayu ulin yang kuat dan dibubuhi berbagai motif yang memberikan kekuatan magis pada Mandau. Material pembuatnya dan nilai historis yang terkandung di dalamnya membuat Mandau asli Dayak menjadi senjata yang mahal dan dicari oleh para kolektor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Skola
Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Skola
Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Skola
Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Skola
5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

Skola
Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com