Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Baloy, Kediaman Suku Tidung

Kompas.com - 04/05/2021, 19:31 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

Sumber ,Historia.id

KOMPAS.com - Kalimantan merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia yang menjadi rumah bagi beberapa suku bangsa, salah satunya adalah Suku Tidung.

Suku Tidung merupakan subsuku Dayak, bedanya Dayak dipengaruhi agama Kristen sedangkan sedangkan Suku Tidung dipengaruhi agama Islam.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, nama tidung diambil dari kata tiding atau tideng yang artinya gunung atau bukit. Nama tersebut merajuk pada Suku Tidung yang berasal dari wilayah pegunungan Kalimantan Timur.

Suku Tidung kemudian hidup secara nomaden hingga akhirnya menetap di wilayah Kalimantan Utara. Di pemukiman Suku Tidung Kalimantan Utara dapat terlihat adanya bangunan rumah adat yang dinamakan dengan Rumah Baloy.

Lita Lestianti dalam buku berjudul Jelajah Pulau Borneo, menyebutkan bahwa Rumah Baloy digunakan sebagai balai adat atau tempat tinggal kepala adat, sehingga bangunannya mengutamakan fungsi sosial.

Baca juga: Keunikan Rumah Adat Using, Banyuwangi

Fungsi sosial yang dimaksud adala untuk menyelesaikan perkara adat yang terjadi dalam masyarakat Suku Tidung.

Rumah Baloy adalah rumah dengan model panggung, yang di kolong rumahnya sering menjadi tempat penyimpanan perahu.

Perahu sering digunakan orang Suku Tidung karena tinggal di daerah pesisir, serta kebanyakan berprofesi sebagai nelayan atau pelaut. Rumah Baloy terbuat dari kayu ulin yang sangat keras dan memiliki ketahanan luar biasa.

Tidak seperti kayu lainnya yang membusuk dalam air, kayu ulin malah akan semakin kuat sehingga sering disebut dengan kayu besi.

Kayu ulin pada Rumah Baloy dihiasi oleh banyak ornamen bermotif burung, naga, bunga, sulur, gajah, ikan kerapu, dan berbagai tumbuhan.

Dilansir dari National Geographic, Rumah Baloy terdiri dari empat ruang utama yaitu Ambir kanan, Ambir kiri, Ambir tengah, dan juga lamin dalom.

Baca juga: Imah Badak Heuay, Rumah Adat Jawa Barat

Lamin dalom adalah ruangan yang ditempati oleh Kepala Adat Suku Tidung, didalamnya terdapat semacam singgasana yang megah.

Ambir kiri merupakan ruangan tempat masyarakat dapat mengadukan perkara adat. Ambir tengah adalah ruangan tempat musyawarah dan memutuskan perkara adat, diisi oleh kursu-kursi untuk berdiskusi.

Adapaun Ambir kanan adalah ruang tempa berdamai setelah perkara adat selesai diputuskan. Konstruksi Rumah Adat Baloy mencerminkan budaya Suku Tidung yang menjunjung tinggi musyawarah mufakat dan cinta damai, bahwa tidak ada pemaksaan ataupun penyalahgunaan jabatan oleh kepala adat.

Rumah Baloy juga dilengkapi dengan aula terbuka yang luas dan disebut dengan lubung intamu. Lubung intamu berfungsi sebagai tempat pertemuan masyarakat dalam acara adat Suku Tidung. Misalnya pelantikan pemangku adat, menampilkan kesenian, hingga musyawarah adat besar-besaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ,Historia.id
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com