KOMPAS.com - Komik termasuk dalam seni gambar tidak bergerak. Komik berisi gambar dan tulisan yang jika disusun akan membentuk jalinan cerita.
Pada umumnya komik dibuat di atas selembar kertas. Namun, saat ini sudah banyak komik yang diunggah dalam bentuk digital, sehingga bisa dibaca melalui komputer atau gadget.
Menurut Setiawan G sasongko dalam buku Tips Menggambar Komik, kata komik berasal dari Bahasa Yunani, yakni komikos yang bisa diartikan sebagai bercanda atau bersukacita. Komik bisa dikaitkan dengan komedi, karena masih memiliki keterkaitan.
Walau memiliki hubungan dengan komedi, kini komik tidak selalu membahas hal yang lucu. Banyak komik dengan topik serius yang sering dibuat dan dibaca oleh masyarakat.
Mengutip dari buku Komik (Dari Wayang Beber sampai Komik Digital) karya Indiria Maharsi, komik merupakan kumpulan gambar atau lambang yang memiliki urutan tertentu, tujuannya untuk memberi informasi dan mencapai kesan estetis dari pembaca.
Para pembuat komik atau komikus akan memanfaatkan segala ruang yang ada untuk meletakkan gambar demi gambar secara berurutan, sehingga membentuk alur cerita yang diinginkan.
Baca juga: Contoh Teks Ulasan Novel dan Strukturnya
Dalam buku Pengembangan Media Pembelajaran (2020) karya Cecep Kustandi dan Daddy Darmawan, komik bisa dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Baca juga: Contoh Kerangka Novel Sejarah
Menurut Ricky W. Putra dalam buku Pengantar Desain Komunikasi Visual dalam Penerapan (2020), komik memiliki lima ciri utama, yakni:
Ciri-ciri komik salah satu di antaranya adalah mempunyai sifat proporsional yang mempunyai arti bahwa komik bisa membuat pembacanya terlibat secara emosional saat membaca komik. Pembaca merasa seperti menjadi bagian dari alur cerita komik.
Artinya komik cenderung menggunakan bahasa percakapan sehari-hari yang mudah dimengerti oleh pembaca.
Artinya komik bisa menimbulkan rasa kepahlawanan (merasa seperti pahlawan) bagi para pembacanya.
Artinya watak dalam komik cenderung digambar semudah dan sesederhana mungkin supaya pembacanya lebih mudah mengerti tokoh dan wataknya.
Artinya dalam komik juga memuat rasa humor, sehingga ceritanya terkesan ringan dan mudah dipahami pembacanya.
Baca juga: Contoh Analisis Unsur Intrinsik dan Kaidah Kebahasaan Novel
Berikut lima contoh komik:
Komik Mahabharata yang dibuat oleh R.A. Kosasih. Secara garis besar, komik ini mengangkat kisah Mahabharata yang melibatkan Pandhawa Lima dengan Kurawa. Komik ini berhasil membawa kisah perwayangan ke dalam bentuk buku komik.
Komik Si Buta dari Gua Hantu, karya komikus Ganeh TH. Komik ini mengandung kisah silat nusantara yang membuat para pembacanya terpukau. Hingga akhirnya pada 1970, komik ini diangkat menjadi sebuah film bergenre laga dengan judul yang sama.
Komik Benny & Mice yang merupakan comic strip atau komik potongan. Komik ini diterbitkan di koran Harian Kompas, setiap minggunya. Secara garis besar, komik ini menceritakan kondisi Jakarta sebagai kota metropolitan. Benny & Mice dibuat oleh Benny Rachmadi dan Muhammad “Mice” Misrad.
Komik Gundala karya Hasmi atau yang dikenal Harya Suraminata. Tokoh Gundala pertama kali hadir dalam komik Gundala Putra Petir. Nama Gundala diambil dari Bahasa Jawa, yakni Gundolo yang berarti petir. Gundala termasuk dalam komik superhero atau kepahlawanan.
Komik Put On karya Kho Wang Gie, termasuk dalam comic strip jenaka atau komedi. Komik ini pertama kali dirilis di Koran Sin Po pada 1931, tepatnya era pendudukan kolonial Belanda. Dulunya komik ini diterbitkan dua kali dalam seminggu, hari Jumat dan Sabtu. Bahasa yang digunakan ialah Bahasa Melayu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.