Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahapan Kerja Sistem Informasi Geografi

Kompas.com - 31/03/2021, 14:47 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sistem Informasi Geografi (SIG) sudah dikenal sejak 1960 oleh Tomlinson. Saat itu, ia menggunakan SIG untuk menyimpan serta menganalisis data Canada Land Inventory pada 1964.

SIG hingga saat ini masih terus digunakan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Banyak manfaat yang didapat saat menggunakan SIG. Salah satunya perkembangan ilmu geografi.

Apa itu Sistem Informasi Geografi (SIG)? 

Pengertian dan komponen SIG

Menurut Franto dalam buku Metode Pemetaan Potensi Mineralisasi Timah Primer dengan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (2020), sistem informasi geografi merupakan komponen perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan menampilkan data berbasis geografis.

Agar tahapan kerja sistem informasi geografi bisa berjalan dengan baik, dibutuhkan berbagai komponen. Mulai dari komponen utama hingga komponen penunjang.

Baca juga: Sistem Informasi Geografis: Sejarah dan Definisi

Dalam buku Dasar Sistem Informasi Geografi dan Aplikasinya Menggunakan ARCGIS 9.3 (2017) karya Anang Widhi Nirwansyah, Sistem Informasi Geografi (SIG) memiliki tiga komponen, yaitu:

  1. Perangkat keras atau hardware 
    Hardware berfungsi sebagai media pengambilan, pengolahan serta pengerjaan SIG. Contohnya komputer, printerscanner, GPS, dan lain-lain.
  2. Perangkat lunak atau software
    Software berfungsi sebagai media pengolahan, penyimpanan dan mengedit data. Contohnya aplikasi Arcview, ILWIS, Erdas, Autocad, dan lain-lain.
  3. Sumber daya manusia atau brainware
    Brainware berperan sebagai orang yang mengoperasikan perangkat keras dan perangkat lunak dalam tahapan kerja SIG.

Tahapan kerja SIG

Sistem Informasi Geografi (SIG) memiliki empat tahapan kerja, yaitu:

  • Tahap pemasukan data

Tahap pemasukan data atau input data dilakukan dengan mengumpulkan, memasukkan serta mengubah temuan data menjadi jenis data yang bisa dibaca komputer. 

Baca juga: Komponen Sistem Informasi Geografis

Data ini bisa bersumber atau berasal dari:

  1. Data lapangan (terestrial)
    Data ini diperoleh secara langsung setelah melakukan pengamatan di lapangan. Data ini dikumpulkan karena tidak terekam dalam data penginderaan jauh. Contohnya data kepadatan penduduk, curah hujan, suhu udara, dan lain-lain.
  2. Data penginderaan jauh
    Data ini diperoleh dari foto udara serta citra satelit. Contohnya kenampakan daratan dan lautan suatu daerah.
  3. Data peta (map)
    Data ini diperoleh dari data yang sebelumnya telah terekam di kertas. Contohnya peta tanah.
  4. Data statistik
    Data ini diperoleh dari hasil statistik. Contohnya data BPS (Badan Pusat Statistik) tentang kependudukan. Data statistik termasuk dalam data sekunder.
  • Tahap pengelolaan data

Tahap pengelolaan data dilakukan dengan pengolahan data dasar. Biasanya dalam tahapan ini, data akan diarsipkan dan dimodelkan terlebih dahulu.

Untuk pengarsipan data biasanya dikelompokkan berdasarkan kedekatan jenis datanya. Contohnya data sensus penduduk dikumpulkan dan diarsipkan terlebih dahulu. Tujuannya agar temuan data rapi dan mempermudah proses analisis.

Untuk pemodelan data akan dilakukan tahapan atau proses sebelum analisis. Contohnya penentuan kerangka teori, bentuk rancangan analisis, dan lain-lain.

Baca juga: Proses Pengelolaan Sistem Informasi Geografis

  • Tahap manipulasi dan analisis data

Tahap manipulasi data dilakukan dengan mengubah hasil peta dasar, yang sebelumnya telah diubah dalam proses pemasukan data. Peta dasar ini diubah menjadi peta digital yang siap dianalisis. 

Setelah diubah, peta digital tersebut siap dianalisis. Misalnya dari segi jangkauan daerah atau buffer. Pada tahap analisis, data yang digunakan hanyalah data yang sesuai dengan kerangka teori dan rancangan analisis.

  • Tahap keluaran data atau output 

Tahap keluaran data merupakan proses akhir dari tahapan kerja sistem informasi geografi. Hasil output-nya berupa peta, grafik, tabel atau laporan, yang disesuaikan dengan kebutuhannya.

Harapannya output ini bisa berguna bagi para peneliti atau pihak terkait lainnya. Contohnya hasil keluaran data SIG dapat mempermudah pengambilan keputusan terkait kondisi geografis suatu wilayah atau lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com