Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Orang Indonesia Suka Makan Nasi?

Kompas.com - 14/03/2021, 09:15 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Nasi adalah makanan pokok orang Indonesia. Rasanya, belum kenyang atau masih ada yang kurang jika belum makan nasi.

Tidak ada yang salah dengan kebiasaan orang Indonesia ini. Karena negara lain pun juga memiliki makanan pokoknya masing-masing.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Licorice: Southeast Asian Market Insights, sebesar 88,4 persen responden (masyarakat Indonesia) lebih menyukai nasi dibanding makanan lainnya. Sedangkan hanya 6,8 persen responden yang menyukai mie dan 4,8 persen responden lainnya menyukai roti.

Tetapi kira-kira apa ya yang menyebabkan orang Indonesia suka sekali makan nasi?

Berkat Orde Baru

Alasan pertama yang paling mudah disebutkan ialah karena Indonesia merupakan negara agraris. Setiap tahunnya, produksi padi dan beras di Indonesia sangatlah melimpah. Maka hingga saat ini, nasi menjadi makanan yang paling mudah ditemui di Indonesia.

Mengutip dari jurnal yang berjudul Revolusi Hijau dan Perubahan Sosial Ekonomi Petani Wanita di Kabupaten Sleman Tahun 1970-1984 (2015) karya Zuminati Rahayu, melimpahnya padi atau beras di Indonesia, tidak bisa terlepas dari peran pemerintahan orde baru dalam melakukan revolusi hijau.

Pada 1970 hingga 1980, pemerintahan orde baru memberikan investasi dalam jumlah besar pada bidang pertanian. Sehingga tidak mengherankan jika ketahanan pangan di Indonesia, khususnya dalam hal ketersediaan beras hampir tidak pernah mengalami masalah yang berarti.

Baca juga: Revolusi Hijau di Indonesia

Kalau belum kena nasi, belum makan

Alasan selanjutnya karena kecintaan orang Indonesia terhadap nasi sudah tertanam pada pola pikir masyarakat sejak dulu. “Kamu belum makan kalau belum makan nasi”, kira-kira seperti itulah penanaman pola pikir masyarakat Indonesia tentang kebiasaan mengonsumsi nasi.

Banyak orang Indonesia mulai menyadari bahwa sebenarnya nasi tidak selamanya baik untuk kesehatan tubuh. Nasi mengandung karbohidrat yang tinggi.

Namun, masyarakat tidak kehilangan akal. Mereka tetap bisa mengonsumsi nasi dengan cara yang lebih sehat, yakni dengan nasi merah.

Bikin ketagihan

Alasan ketiga karena kandungan yang dimiliki beras ternyata bisa membuat orang Indonesia ketagihan. Nasi memiliki kandungan indeks glikemik yang tinggi, sehingga hal ini bisa menimbulkan respons ketagihan dalam otak.

Dilansir dari situs Harvard Health Publication, indeks glikemik menunjukkan seberapa cepat kandungan karbohidrat dalam makanan bisa diubah menjadi gula oleh tubuh manusia. Adanya indeks glikemik akan membuat masyarakat Indonesia terus ketagihan mengonsumsi nasi.

Baca juga: Apa Fungsi Karbohidrat Untuk Tubuh?

Cocok dengan berbagai lauk

Alasan keempat karena nasi bisa diolah menjadi berbagai hidangan, sehingga tidak terasa membosankan untuk dikonsumsi. Contohnya diolah menjadi nasi goreng, nasi uduk, nasi liwet, dan lain sebagainya.

Ilustrasi nasi liwet magic com.SHUTTERSTOCK/ Hanifah Kurniati Ilustrasi nasi liwet magic com.

Maka tidak mengherankan jika orang Indonesia bisa terus mengonsumsi nasi sebanyak tiga kali dalam sehari tanpa harus merasa bosan.

Karena selain bisa diolah menjadi hidangan lain, nasi juga bisa dimakan dengan lauk pauk lainnya yang tidak kalah enak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ciri-ciri Hubungan Sosial Individu dan Kelompok

Ciri-ciri Hubungan Sosial Individu dan Kelompok

Skola
Identitas Individu dan Kelompok

Identitas Individu dan Kelompok

Skola
Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah

Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah

Skola
Konsep Manajemen: Unsur dan Tingkatan

Konsep Manajemen: Unsur dan Tingkatan

Skola
30 Contoh Kalimat Asking, Giving, and Refusing Permission

30 Contoh Kalimat Asking, Giving, and Refusing Permission

Skola
Koperasi: Ciri, Prinsip, dan Peran

Koperasi: Ciri, Prinsip, dan Peran

Skola
Proses Pembaruan Kebudayaan dan Faktornya

Proses Pembaruan Kebudayaan dan Faktornya

Skola
Tahap Pendirian Koperasi Sekolah

Tahap Pendirian Koperasi Sekolah

Skola
Mengenal Sistem Panca Indera Manusia dan Fungsinya

Mengenal Sistem Panca Indera Manusia dan Fungsinya

Skola
Otoritas Jasa Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan

Skola
4 Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

4 Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

Skola
Mengenal 6 Jenis Gaya beserta Contohnya

Mengenal 6 Jenis Gaya beserta Contohnya

Skola
Mengapa Astronot Melayang-layang di Luar Angkasa?

Mengapa Astronot Melayang-layang di Luar Angkasa?

Skola
2 Cara Memperbesar Gaya Gesek Pada Suatu Benda

2 Cara Memperbesar Gaya Gesek Pada Suatu Benda

Skola
Mengapa Aluminium dan Tembaga Tidak Dapat Dibuat Menjadi Magnet?

Mengapa Aluminium dan Tembaga Tidak Dapat Dibuat Menjadi Magnet?

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com