Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Seudati, Tarian Pengikat Tali Persaudaraan di Aceh

Kompas.com - Diperbarui 22/04/2022, 19:02 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Budaya menjadi ciri serta identitas suatu daerah, salah satunya Tari Seudati yang berasal dari Provinsi Aceh Darussalam.

Berdasarkan jurnal Karakteristik Tari Seudati Pada Masyarakat Kabupaten Pidie (2013) oleh Arki Winarti, tari Seudati merupakan salah satu tarian yang masih berkembang hingga saat ini di Aceh.

Tari ini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Aceh. Fungsi awal tari Seudati awalnya sebagai tarian pengikat tali persaudaraan antarwarga dengan berbalas pantun.

Saat ini sesuai perekmbangannya, tari Seudati menjadi tari pertunjukan dan menjadi ikon bagi provinsi Aceh. Tari Seudati berasal dari Desa Gigieng, Kecamatan Sigli, Kabupaten Pidie.

Baca juga: Ragam Gerak Tari Tunggal

Tari Seudati memiliki makna ‘syahadati’ atau ‘syahadatain’ yang berarti kesaksian atau pengakuan terhadap Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah.

Awalnya tarian ini dilakukan dalam posisi duduk diiringi pantun-pantun yang di lakukan secara bergantian. Diselenggarakan di musholah-musholah.

Dengan berkembangnya zaman tari Seudati mengalami perubahan yang dahulunya tarian Seudati dilakukan secara duduk sekarang dilakukan secara berdiri.

Ciri khas

Dalam buku Diskripsi Tari Seudati (1991) oleh Asli Kesuma, ciri khas tarian Seudati adalah heroik, gembira, dan kebersamaan.

Ketika menarikan, bagian tubuh bergerak. Gerakan-gerakan pokok pada tari Seudati yaitu:

  • meloncat
  • melangkah
  • pukul dada (dhiet)
  • petik jari (ketrep jaroe)
  • menghentakkan kaki ke lantai (geddham kaki)

Baca juga: Tari Gantar, Tarian Kegembiraan Menanam Padi

Gerakan tersebut merupakan gerak dasar dalam gerak tari Seudati. Cara melakukan gerakan terbagi atas dua, yaitu:

  1. Gerakan pemimpin yaitu syech menari terlebih dahulu kemudian penari lainnya mengikuti gerakan syech.
  2. Penari melakukan tarian lebih dahulu, kemudian dikuti syech.

Bagian tari Seudati

Tari Seudati memiliki beberapa bagian dengan ciri khas masing-masing. Adapun babak dalam tari Seudati adalah:

  1. Babak glong
  2. Babak saleum
  3. babak likok
  4. Babak saman
  5. Babak kisah
  6. Babak cahi panyang
  7. Babak lanie dan penutup

Masing-masing babak memiliki karakter kepahlawanan, kekompakan, dan ketegasan gerak tari.

Dalam tari Seudati juga memiliki beberapa pola lantai, seperti puto taloe, lidah jang, lang-leng, bintang buleun, tampong, binteh, tulak angen, dapu dan kapai teureubang.

Baca juga: Contoh Tari Kreasi Berpasangan

Tari Seudati tidak menggunakan alat musik eksternal, melainkan membunyikan petikan jari, hentakan kaki, tepukan di dada serta syair-sayair yang dilantunkan oleh dua narator yang disebut Aneuk Syahi.

Tari Seudati umumnya dilakukan oleh 10 orang yang terdiri dari:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com