Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Sosial Budaya di Singapura

Kompas.com - 02/03/2021, 17:27 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Singapura menjadi salah satu anggota ASEAN dan menjadi pelopor industrui yang maju di wilayah Asia Tenggara.

Keadaan sosial budaya di Singapura dapat dilihat dari perkembangan penduduknya. Singapura merupakan negara pulau di Semenanjung Malaya.

Negara yang dijuluki The Lion City ini terpisah oleh Malaysia oleh Selat johor di bagian utara dan Kepulauan Riau oleh Selat Singapura di selatan.

Dilansir dari situs resmi Statistics Singapore, Singapura termasuk negara yang padat penduduk. Penduduk Singapura terdiri dari kelompok etnik, terdiri dari Tionghoa sebanyak 74,3 persen, Melayu sebanyak 13,3 persen, India sebanyak 9,1 persen, dan lainnya sebanyak 3,3 persen.

Baca juga: Sejarah 9 Agustus, Singapura Mendeklarasikan Kemerdekaan

Agama yang dianut rakyat Sungapura adalah Buddha, Islam, Kristen, dan Tao. Bahasa yang digunakan berbahasa Inggris, Mandarin, Melayu, dan Tamil.

Rakyat Singapura sangat disiplin mengenai masalah kebersihan. Bahkan negara tersebut terpilih menjadi paling bersih di Asia.

Akibatnya, negara Singapura banyak dikunjungi para wisatawan dan berbelanja di Singapura.

Makanan khas

Dengan beragamnya etnik, Singapura memiliki makanan khas hasil dari perpaduan antar-komunitas. Seperti roti prata yang sederhana hingga kari dan nasi ayam hainan.

Bahkan, makanan tradisional yang ada di Singapura adalah perpaduan dari hidangan India-Tionghoa seperti kari dengan gaya sichuan dan nasi basmati goreng.

Baca juga: Singapura, Satu-satunya Negara di Asia Tenggara yang Tidak Memiliki Hasil Tambang

Seni

Dikutip dari situs Visit Singapore, pemerintah Singapura sudah aktif mempromosikan seni drama. Puncaknya, pemerintah Singpaura membangun Esplanade sebagai pusat seni drama kelas atas yang dibuka pada 12 Oktober 2022.

Selain itu, Singapura juga memiliki kegiatan tahunan seperti Singapore Arts Festival yang kebanyakan acara-acara pameran, konser, dan festival.

Seiring berjalannya waktu, drama komedi jalanan juga cukup drastis meningkat, bahkan terdapat acara standup commedy yang diadakan setiap minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Skola
Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Skola
Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Skola
Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Skola
5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

Skola
Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Skola
30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

Skola
Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Skola
Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Skola
Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Skola
Fakta dari Serat Wulangreh

Fakta dari Serat Wulangreh

Skola
4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com