Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keunikan Pakaian Adat Suku Rote NTT

Kompas.com - 20/02/2021, 15:00 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terlatak di sebelah tenggara Indonesia.

NTT dengan ibu kotanya Kupang memiliki keragaman budaya, salah satunya adalah pakaian adat.

Di NTT terdapat beberapa suku. Di mana masing-masing suku memiliki kekhasan dan keunikan pakian adat.

Salah satu suku yang mendiami NTT adalah suku Rote. Pakaian adat suku Rote memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri.

Tahukah kamu keunikan pakaian adat suku Rote?

Baca juga: Baju Cele, Pakaian Tradisional Maluku

Dikutip dari buku Pakaian Tradisional Asean (1991), pakaian adat Rote terdiri dari sarung dengan bahan katun berwarna dasar hitam dan bermotif bunga serta geometris.

kemudian selendang berwarna dasar coklat dengan motif bunga. Pada ujung pinggirnya terdapat rumbai-rumbai

Ada juga ikat pinggang dari perak atau emas.

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), pakaian adat laki-laki Rote di Kupang dicirikan dengan pemakaian sarung, selimut dan topi.

Ciri lain yang membedakan dengan suku lain adalah motif tenun ikat yang dipakai.

Ketika upacara pernikahan atau pinangan pengantin. Pihak tuan rumah (pihak pengantin wanita) yang diwakili oleh penari ronggeng priya menjemput tamu utama yaitu besan (orang tua laki-laki) atau yang diwakilkan selalu ada upacara tukar topi.

Baca juga: Koteka dan Rok Rumbai, Pakaian Adat Papua

Bentuk Pakaian adat

Celana panjang dan kemeja panjang dengan bagian leher bawahnya hingga tanpa krah.

Untuk sarung yang memakai merumbai-rumbai dililitkan di pinggang dan bagian bawahnya hingga di atas mata kaki.

Setelah itu baru memakai kemeja yang kemudian menutupi lilitan dan sebagian sarung bagian atas.

Laki-laki Rote di Kupang juga mengenakan selimut atau selendang, baru kemudian topi. Selendang kandang dilepas jika ada sesuatu kepentingan, termasuk juga topi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Skola
Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Skola
Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Skola
Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Skola
5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

Skola
Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Skola
30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

Skola
Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Skola
Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Skola
Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Skola
Fakta dari Serat Wulangreh

Fakta dari Serat Wulangreh

Skola
4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com