Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aesan Gede, Pakaian Tradisional Sumatera Selatan

Kompas.com - 17/02/2021, 16:15 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia memiliki beragam pakaian adat yang menjadi ciri khas masing-masing daerah di Indonesia.

Salah satu pakaian adat yang adat di Indonesia adalah Aesan Gede. Aesan Gede merupakan pakaian adat yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan.

Aesan Gede merupakan pakaian yang melambangkan kebesaran. Di mana perlambang keagungan kerajaan Sriwijaya pada masa silam.

Biasanya pakaian adat Aesan Gede dipergunakan untuk upacara pernikahan. Aesan dalam bahasa Palembang berarti baju atau pakaian.

Pakaian adat tersebut merupakan salah satu jenis kain songket yang dulu dipergunakan para kaum bangsawan.

Baca juga: Bundo Kanduang, Pakaian Adat Sumatera Barat

Dikutip dari buku Kamus Istilah Tarian Melayu (2018) karya Irwan P. Ratu Bangsawan, Aesan Gede merupakan pakaian adat Palembang, Sumatera Selatan.

Pakaian adat yang dipakai penari gending sriwijaya biasanya seperti pakaian yang dipakai oleh pengatin perempuan baik aesan gede atau paksangko.

Bentuk pakaian Aesan Gede

Pada pakaian pengantin perempuan yang biasa dikenakan juga oleh penari Gending Sriwija terdiri dari tiga bagian, yaitu kepala, tubuh, dan kaki.

Pada bagian kepala memakai mahkota atau kesuhun dilengkapi suri (sisir) pengantin dan cucuk gelung.

Di belakang sanggul ditancapkan juga bunga rampe (rampai) dan di bagian belakang kepala menggunakan kelapo setandan. Aksesoris lainnya berupa gandik, sumping, kembang ure, dan anting-anting.

Baca juga: 4 Ajaran Mahatma Gandhi untuk Melawan Inggris

Pada bagian bahu, dipakaikan terate (teratai) yaitu penutup bahu dari bahan songket yang berbentuk kelopak teratai mekar.

Di atas teratai dipakaikan kalung kebo munggah, di mana dalam teratai dipakaikan selempang sawit.

Bagian atas atau baju dipakaikan dodot berbahan songket atau perada, kemudian ditambahkan ikat pinggang, pending bermotif bruk merak.

Kain songket digunakan sebagai busana bagian bawah tubuh. Di mana disekitar ikat pinggang juga diselipkan kain pelangi atau jumputan.

Untuk bagian lenggan dipakaikan aksesoris kecak bahu, gelang sempuru, gelang kano, gelang gepeng, dan gelang ulo betapo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah

Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah

Skola
Konsep Manajemen: Unsur dan Tingkatan

Konsep Manajemen: Unsur dan Tingkatan

Skola
30 Contoh Kalimat Asking, Giving, and Refusing Permission

30 Contoh Kalimat Asking, Giving, and Refusing Permission

Skola
Koperasi: Ciri, Prinsip, dan Peran

Koperasi: Ciri, Prinsip, dan Peran

Skola
Proses Pembaruan Kebudayaan dan Faktornya

Proses Pembaruan Kebudayaan dan Faktornya

Skola
Tahap Pendirian Koperasi Sekolah

Tahap Pendirian Koperasi Sekolah

Skola
Mengenal Sistem Panca Indera Manusia dan Fungsinya

Mengenal Sistem Panca Indera Manusia dan Fungsinya

Skola
Otoritas Jasa Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan

Skola
4 Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

4 Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

Skola
Mengenal 6 Jenis Gaya beserta Contohnya

Mengenal 6 Jenis Gaya beserta Contohnya

Skola
Mengapa Astronot Melayang-layang di Luar Angkasa?

Mengapa Astronot Melayang-layang di Luar Angkasa?

Skola
2 Cara Memperbesar Gaya Gesek Pada Suatu Benda

2 Cara Memperbesar Gaya Gesek Pada Suatu Benda

Skola
Mengapa Aluminium dan Tembaga Tidak Dapat Dibuat Menjadi Magnet?

Mengapa Aluminium dan Tembaga Tidak Dapat Dibuat Menjadi Magnet?

Skola
Apa Itu Digital Marketing?

Apa Itu Digital Marketing?

Skola
Kearifan Lokal: Pengertian dan Contohnya

Kearifan Lokal: Pengertian dan Contohnya

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com