Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Ajaran Mahatma Gandhi untuk Melawan Inggris

Kompas.com - 17/02/2021, 13:26 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mohandas Karamchand Gandhi dikenal sebagai Mahatma Gandhi. Mahatma berarti memiliki jiwa besar. Mahatma Gandhi menjadi tokoh terkemuka dalam perjuangan India melawan Inggris.

Mengutip dari Encylcopaedia Britannica, Mahatma Gandhi lahir di Porbandar, India pada 8 Oktober 1869 dan meninggal pada 30 Januari 1948.

Mahatma Gandhi dikenal sebagai sosok yang sangat mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan (humanisme) atau tanpa kekerasan, khususnya dalam melawan Inggris di abad ke-20.

Mahatma Gandhi memperkenalkan empat ajaran yang digunakannya dalam melawan Inggris. Apa sajakah itu?

Ahimsa

Dilansir dari situs BBC, ahimsa dapat diartikan sebagai tidak membahayakan orang lain. Ahimsa merupakan salah satu prinsip religius yang lumrah ditemui dalam ajaran agama Buddha, Hindu serta Jainisme (salah satu aliran keagamaan di India Barat).

Mahatma Gandhi tidak hanya menggunakan ahimsa dalam perlawanannya terhadap pemerintahan kolonial, tetapi juga dalam lingkup kejahatan sosial. Contohnya diskriminasi rasial.

Baca juga: Gerakan Nasionalisme India

Mengutip dari situs Mahatma Gandhi One Spot Complete Information, kata ahimsa berasal dari kata kerja dalam Bahasa Sansekerta, yakni root san yang berarti membunuh. Kata 'hims' dalam ahimsa berarti membunuh. Dalam kalimatnya diberikan awalan 'a' sebagai bentuk negasi.

Maka a-himsa berarti tidak memiliki keinginan untuk membunuh. Ahimsa diartikan tidak membahayakan diri sendiri, orang lain dan seluruh makhluk hidup di bumi.

Secara garis besar, ahimsa tidak mengajarkan kekerasan terhadap seluruh makhluk hidup. Karena merupakan bentuk perlindungan harga diri serta rasa hormat seseorang.

Hartal

Dilansir dari situs Hindustan Times, 30 Maret 1919 merupakan hari hartal atau pemogokan di seluruh India. Banyak daerah di India yang melakukan hartal atau pemogokan.

Hartal merupakan cara yang ditempuh Mahatma Gandhi dalam melawan penjajahan Inggris di India. Hartal dilakukan dengan cara menutup toko serta para pekerjanya melakukan mogok massal.

Dalam jurnal yang berjudul Pemikiran Mahatma Gandhi Tentang Nilai-Nilai Kemanusiaan (2014) karya Safina Lukman Hakim, dkk, hartal merupakan awalan dari gerakan perjuangan India selama 28 tahun melawan penjajahan Inggris.

Walau hartal dipahami sebagai bentuk aksi mogok, namun dalam penerapannya hartal dilakukan dengan berpuasa dan menjalankan kegiatan agama lainnya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Skola
5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

Skola
Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Skola
30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

Skola
Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Skola
Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Skola
Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Skola
Fakta dari Serat Wulangreh

Fakta dari Serat Wulangreh

Skola
4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Skola
8 Nama Ibu Kota Negara Bagian di Australia

8 Nama Ibu Kota Negara Bagian di Australia

Skola
4 Ciri Negara yang Menganut Asas Kedaulatan Rakyat

4 Ciri Negara yang Menganut Asas Kedaulatan Rakyat

Skola
Apa Itu Dampak Afektif, Kognitif, dan Konatif Komunikasi?

Apa Itu Dampak Afektif, Kognitif, dan Konatif Komunikasi?

Skola
Perbedaan Singkatan dan Akronim, Apa Sajakah Itu?

Perbedaan Singkatan dan Akronim, Apa Sajakah Itu?

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com