KOMPAS.com - Tari Gandrung tidak hanya ada di Lombok, tapi juga menjadi tarian khas dan ikon dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Tari Gandrung Banyuwangi biasanya disuguhkan dalam berbagai acara seperti menyambut musim panen raya, resepsi pernikahan, atau khitanan.
Dilansir dari situs Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, tarian Gandrung Banyuwangi pada awalnya dibawakan sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat pasca dilakukan panen.
Tarian ini dipentaskan dalam bentuk berpasangan antara perempuan (penari gandrung) dan laki-laki (pemaju) yang dikenal dengan paju.
Dalam pertunjukkannya, tari Gandrung Banyuwangi diiringi oleh musik khas daerah Banyuwangi bernama Gamelan Osing.
Baca juga: Tari Yospan, Tarian Persahabatan Khas Papua
Dikutip dari buku Pembelajaran Seni Tari di Indonesia dan Mancanegara (2017) karya Arina Restian, Gandrung adalah seni pertunjukkan yang disajikan dengan iringan musik khas perpaduan budaya Jawa dan Bari.
Tari Gandrung merupakan salah satu bentuk kebudayaan dari Suku Osing yang merupakan penduduk asli Banyuwangi.
Ada banyak versi mengenai awal munculnya tarian tersebut. Menurut catatan sejarah, gandrung pertama kalinya ditarikan oleh para lelaki yang didandani seperti perempuan dan
Menurut laporan Scholte (1927) instrumen utama yang mengiringi tarian gandrung lanang ini adalah kendang, akan tetapi biola juga digunakan.
Namun, sekitar 1890-an gandrung laki-laki tersebut perlahan berkurang dan lama-kelamaan hilang dari pentas Tari Gandrung Banyuwangi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.