Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Yospan, Tarian Persahabatan Khas Papua

Kompas.com - 07/02/2021, 17:30 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Tari Yospan merupakan tarian jenis pergaulan masyarakat di Papua. Di mana sering dimainkan oleh muda mudi sebagai bentuk persabatan.

Yospan adalah kepanjangan dari Yosim dan Pancar adalah satu satu tarian tradisional yang berasal dari dua daerah di Papua, yakni Biak dan Yapen-Waropen.

Dilansir dari situs Pemerintah Kabupaten Yahukimo, Yospan adalah salah satu tarian pergaulan yang berasal dari Biak dan Yapen-Waropen.

Asal usul Tari Yospan

Awalnya, Yospen terdiri dari tarian pergaulan Yosim dan Pancar. Kedua tarian tersebut adalah tarian yang berbeda tapi akhirnya dipadu menjadi satu.

Dalam pertunjukkan Yosim yang berasal dari Yapen-Waropen, para penari mengajak warga lain untuk hanyut dalam lagu-lagu yang dibawakan kelompok penyanyi berikut pemegang perangkat musik.

Baca juga: Tari Salai Jin, Tarian Tradisional Maluku Utara

Perangkat musik yang digunakan sederhana, di mana terdiri dari cuku lele dan gitar yang merupakan alat musik dari luar Papua.

Ada Juga ada alat yang berfungsi sebagai bas dengan tiga tali. Talinya biasa dibuat dari lintingan serat sejenis daun pandan yang banyak ditemui di hutan-hutan daerah pesisir Papua.

Kemudian ada alat musik kalabasa. Alat terbuat terbuat dari labu yang dikeringkan, lalu diisi dengan manik atau batu kecil yang dimainkan cukup dengan menggoyang-goyangkan saja.

Dikutip dari buku Monografi daerah Irian Jaya (1980), tari Yosim gerakannya sangat sederhana.

Para wanita mengenakan sarung tenun hingga menutup dada, kepala hias dengan bunga dan bulu-bulu burung.

Untuk penari pria mengenakan celana pendek, dada terbuka, kepala juga dihias dengan bulu-bulu burung.

Semantara tari Pancar yang berasal dari Biak hanya diiringi tifa. Tifa adalah alat musik tradisional semua suku bangsa pesisir di tanah Papua.

Baca juga: Tari Gong, Tari Tradisional Khas Kalimantan Timur

Untuk gerakannya tidak lincah dan banyak gaya seperti pada yosim. Gerakan penari pancar relatif lebih kaku karena mengikuti entakan pukulan tangan pemusik pada kulit tifa yang biasa dibuat dari kulit soa-soa (biawak).

Kemudian kedua tarian tersebut dipadukan menjadi satu dengan nama tari Yospan (Yosim-Pancar).

Gerakan tari Yospan

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), pada dasarnya tari Yospan terdapat lima ragam gerak dengan gerak Yosim sebagai gerak perantara dari ragam satu ke ragam gerak berikutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Skola
Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Skola
Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Skola
Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Skola
5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

Skola
Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Skola
30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

Skola
Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Skola
Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Skola
Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com