KOMPAS.com - Suku Sunda merupakan salah satu suku di Indonesia yang mayoritas mendiami wilayah Jawa Barat.
Suku Sunda memiliki rumah tradisional yang umumnya berbentuk rumah panggung dengan ketinggian sekitar 0,5 meter hingga 0,8 meter atau satu meter di atas permukaan tanah.
Bahkan rumah-rumah yang sudah tua usianya, tinggai kolong ada yang mencapai 1,8 meter.
Dikutip dari buku Rumah Etnik Sunda (2013) karya Hendi Anwar, dan Hafizh A. Nugraha. arsitek rumah Sunda dipengaruhi oleh tradisi atau adat istiadat.
Rumah tradisional masyarakat Sunda yang berbentuk panggung memiliki arti bahwa rumah tidak boleh menempel ke tanah. Ini dilakukan untuk menghormati orang yang sudah meninggal dunia.
Adapun bahan bangunan rumah tradisional Sunda lebih banyak menggunakan bahan dari alam seperti kayu, bambu, ijuk, dan pelepah daun kelapa. Faktor adat istiadat juga memengaruhi tatanan ruang rumah etnik Sunda.
Baca juga: Rumah Sulah Nyanda, Rumah Adat Suku Baduy
Di dalam rumah Sunda terdapat pembedaan ruang berdasarkan fungsi dan pemakai.
Di mana area depan rumah seperti teras dan ruang tamu adalah wilayah laki-laki, sedangkan pawon atau dapur dan goah atau gudang gabah merupakan wilayah perempuan.
Sementara ruang tengah bersifat netral tempat berkumpul semua anggota keluarga. Selain pengaruh adat istiadat, faktor alam pun ikut mempengaruhi arsitektur rumah Sunda.
Di mana kondisi topografi yang berbeda-beda memengaruhi penempatan rumah yang disesuaikan dengan keadaan, fungsi, dan kebutuhan masyarakat Sunda.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan