Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Dalam Loka, Rumah Tradisional NTB

Kompas.com - 27/01/2021, 16:30 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Rumah atau istana Dalam Loka merupakan salah satu rumah adat di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Rumah Dalam Loka adalah kediaman raja-raja yang berasal dari Kabupaten Sumbawa, NTB. Rumah adat tersebut merupakan peninggalan sejarah dari Kerajaan Sumbawa.

Dikutip dari buku Peninggalan sejarah dan kepurbakalaan Nusa Tenggara Barat (1997), bangunan Istana Tua Sumbawa oleh masyarakat setempat disebut Dalam Loka. Konstruksi bangunan berbentuk rumah panggung dengan berlantai dua.

Bahan dasar bangunannnya adalah kayu jati dan beratap sirap. Tiang bangunan pada istana tersebut sebanyak 99 batang yang terbuat dari kayu bulat yang besar dan berat.

Karena besarnya, bangunan istana tersebut juga dikenal dengan sebutan Bala Rea yang artinya rumah besar. Rea juga dapat berati raja, sehingga Bala Rea juga memiliki arti istana raja.

Baca juga: Rumah Boyang, Rumah Adat Suku Mandar Sulawesi Barat

Ruang dalam Istana Dalam Loka

Pada rumah atau istana Dalam Loka terdiri dari beberapa ruangan dengan fungsi yang berbeda-beda.

Berikut ruangan Istana Dalam Loka:

  • Ruang depan

Ruang depan disebut juga Lunyuk Agung atau Paseban Agung. Di mana berfungsi sebagai Balairunag Sari, tempat bermusyawarah, upacara kerajaan.

Disamping ruang tersebut terdapat Lunyuk Mas, yaitu tempat duduk permaisuri dan para istri pembesar.

  • Ruang dalam sisi sebelah barat

Ruang dalam berada di sisi sebelah barat dengan terdapat bilik-bilik yang berderet dari selatan ke utara.

Urutannya yaitu, kamar shalat raja, repan peraduan raja, repan permaisuri, tempat permaisuri menerima tamu.

Baca juga: Rumah Mbaru Niang, Rumah Adat di Kampung Wae Rebo NTT 

Antar kamar satu dengan yang lain hanya dibatasi dengan kain kelambu. Kemudian dua kamar putri beserta dayang-dayang dan inang pengasuhnya.

  • Ruang dalam sisi sebelah timur

Pada ruang dalam sisi sebelah timur terdapat empat bilik yang diperuntukkan bagi putra putri raja yang telah berumah tangga.

Bilik yang berada di ujung utara ditempati oleh pengasuh rumah tangga.

  • Ruang bagian tengah

Pada bagian tengah antara deretan ruangan di sebelah barat dengan ruangan di sebalah timur digunakan sebagai tempat berkumpul pada dayang, dan tempat menata hidangan pada setiap upacara.

  • Ruang belakang

Ruangan belakang menyambung dengan dapur.

Pada bagian barat di luar bangunan induk memanjang mulai kamar peraduan raja hingga kamar putri bergantung jembangan tempay mandi untuk raja, permaisuri dan putri.

Pada sisi barat jembangan, berhadapan dengan ruang tamu permaisuri terdapat bala bulo berbentuk rumah dua susun.

Baca juga: Sejarah Hagia Sophia

Bagian bawah tempat putra dan kawan-kawan bermain, sedangkan bagian atas tempat para putri menonton bila di lapangan istana ada tontonan.

Istana Dalam Loka.https://pesona.travel Istana Dalam Loka.
Struktur bangunan Istana Dalam Loka

Bangunan Istana Dalam Loka berbentuk panggung yang terdiri di atas umpak-umpak batu yang berada di atas permukaan tanah.

Dikutip dari buku Purnapugar Istana Dalam Loka (2010) karya I Nyoman Sumartika dan kawan-kawan, tanah tempat berdirinya bangunan tersebut termasyk tanah yang stabil dan kuat. Sehingga memungkinkan bangunan yang berlantai dua tersebut berdiri hanya di atas umpak-umpak batu.

Secara arsitektur bangunan tersebut merupakan bangunan kayu dengan menggunakan struktur rangka berupa rangkaian tiang dan balok yang tersusun dalam kesatuan yang utuh.

Sedangkan konstruksi bangunan utama menggunakan teknik lubang dan pen (purus) dan diperkuat dengan pasak kayu.

Komponen-komponen tersebut terdiri dari pondasi, tiang balok, lantai, dinding, pendukung atap, dan atap.

Baca juga: Sejarah Peta, Awalnya Dibuat di Tanah

  • Pondasi

Pondasi bangunan berupa umpak-umpak batu alami yang berbentuk lonjong dengan tinggi skeitar 40 centimeter (cm) dan lebar 60 cm.

Umpak tersebut sebagian besar telah diganti dengan pondasi dangkal dari batu kali dengan campuran semen, pasir, dan kapur.

  • Tiang

Ada dua tiang dalam bangunan tersebut, yakni tiang utama dan tiang sekunder.

Tiang utama ada 99 buah yang menggunakan bahan kayu jati dengan ukuran diameter 30 cm dan tinggi bangunan utama 7,8 meter.

Tiang-tiang tersebut berfungsi untuk menahan lantai, dinding, dan atap bangunan.

Sementara itu tiang sekunder berada di atas struktur lantau dua. Di mana berfungsi sebagai penahan lantai panggung, dinding, plafon, dan atap. Ukuran tiang 8 cm x 15 cm dan 15 cm x 15 cm.

Baca juga: Sejarah Peradaban India Kuno

  • Balok

Balok utama pada struktur lantai satu berupa balok pengikat arah melintang dengan ukuran 9 cm x 22 cm.

Balok induk lantai berada di atas balok pengikat sebagai penumpu balok anak dan papan-panpan lantai. Balok lantai tersebut berukuran 5 cm x 7 cm.

  • Lantai

Lantai bangunan menggunakan papa kayu jati dengan ukuran 3 cm x 30 cm. Papan lantai disusun secara rapat di atas balok anak dan diperkuat dengan paku.

  • Dinding

Kerangka dinding terbuat dari kayu jati dengan ukuran 6 cm x 30 cm. Kerangka dinding berfungsi sebagai pengikat papan-papan dinding, kusen pintu, dan jendela.

Kerangka dinding tersebut dihubungkan pada tiang-tiang utama dan sekunder. Papan dinding memiliki ketebalan 2 cm dan lebar 30 cm yang disusun secara vertikal serta dipasang menggunakan sponing atau lidah dan alur.

  • Plafon

Plafon bangunan pada ruang dalam menggunakan seng yang berbentuk garis-gari, sedangkan plafon dari kayu jati digunakan pada bagian sisi luar samping bangunan.

Baca juga: Pemberontakan Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan

  • Pendukung atap

Kerangka pendukung atap menggunakan kuda-kuda yang terdiri dari tiga tiang penyangga kasau.

Kuda-luda tersebut diberi pengikat dengan balok mendatar yang juga berfungsi sebagai gording. Kuda-kuda berukuran 15 cm x 15 cm, sedangkan gording berukuran 8 cm x 15 cm.

  • Penutup atap

Sekarang ini penutup atap menggunakan sirap kayu empat susun yang di pasang di atas reng dan diperkuat dengan kayu.

Reng yang digunakan berukuran 3 cm x 4 cm, sedangkan bubungan atas menggunakan seng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Skola
Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Skola
Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Skola
Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Skola
5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

Skola
Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com