KOMPAS.com - Hutan adalah ekosistem yang kaya akan pepohonan hijau juga vegetasi tumbuhan yang sangat banyak.
Di dalam ekosistem hutan, berbagai hewan menggantungkan hidupnya. Mulai dari serangga hingga mamalia besar.
Namun apa jadinya jika kegiatan manusia merusak hutan? Bagaimana nasib hewan-hewan yang hidup di dalamnya?
Dilansir dari WWF, setengah dari jumlah asli hutan di dunia telah hilang dan masih terus ditebangi dengan kecepatan 10 kali lipat dibandingkan pertumbuhannya.
Kerusakan hutan dapat mengubah persediaan air. Air menjadi kotor karena polusi dari kegiatan manusia, atau kekeringan akibat hilangnya tumbuhan hijau.
Baca juga: Pentingnya Melestarikan Hewan dan Tumbuhan
Lambat laut hewan bisa kekurangan air bersih dan terpaksa mengonsumsi air kotor berpolusi yang dapat menyebabkan keracunan dan kematian.
Hewan pemakan tumbuhan akan banyak yang mati karena kelaparan, sehingga predator pemakan hewan tersebut juga akan ikut kelaparan. Rusaknya rantai makanan ini dapat membuat kelaparan masal yang berujung pada kepunahan.
Bayangkan kamu sedang berada dalam kamarmu, mengejarkan PR untuk besok. Lalu tiba-tiba gerombolan orang datang dan merubuhkan rumahmu, hingga kamu tidak lagi punya tempat untuk tinggal.
Kamu pasti marah karena semua pakaian juga makananmu hancur bersama dengan rumahmu.
Itulah yang dirasakan para hewan saat manusia merusak habitat mereka. Mereka kehilangan tempat tinggal, sarangnya dirusak, dan terusir dari rumahnya sendiri.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan