Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Nama Tari dan Ceritanya

Kompas.com - 14/01/2021, 17:06 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki aneka macam karya seni, salah satunya seni tari.

Seni tari adalah hasil karya cipta manusia yang disampaikan melalui gerak yang indah. Seni tari di Indonesia menjadi kekayaan budaya yang dikagumi oleh seluruh dunia.

Masing-masing daerah memiliki keindahan dan khas tari yang berbeda-beda. Berikut beberapa tari tradisional dan ceritanya:

Tari Saman

Dalam buku Keanekaragaman Seni Tari Nusantara (2012) karya Resi Septiana Dewi, Tari Saman diciptakan oleh seorang Ualam Aceh bernama Syekh Saman sekitar abad ke-14 Masehi.

Awalnya, tarian ini hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane, kemudian ditambahkan iringan syair yang berisi puji-pujian untuk Allah.

Baca juga: 65 Nama Tari di Indonesia dan Asal Daerahnya

Pada saat itu tari Saman menjadi salah satu media dakwah yang digunakan oleh para Kiai untuk menyebarkan agama Islam di Aceh.

Tari Saman pada awalnya ditampilkan untuk acara-acara tertentu, khususnya pada saat merayakan Hari Ulang Tahun Nabi Besar Muhammad SAW.

Namun, seiring perkembangan zaman, tarian ini digolongkan sebagai tari pertunjukkan, karena penampilan tari tidak terikat waktu, peristiwa, atau upacara tertentu.

Tari Saman ditampilkan pada setiap kesempatan yang bersifat keramaian dan kegembiraan.

Tari Piring

Tari Piring merupakan salah satu tari tradisioanl asal Minangkabau, Sumatera Barat. Tari ini identik dengan penari cantik yang menggunakan piring sebagai propertinya.

Tari Piring sudah aja sejak 800 tahun yang lalu dan terus dikembangkan hingga sekarang.

Tari Piring adalah tarian sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat Minang. Tarian ini umumnya dibawakan oleh laki-laki dan perempuan.

Baca juga: Nilai, Sikap, dan Keterampilan sebagai Penari

Tari Piring ditarikan dengan gerakan yang dinamis, lincah, dan energik, sembari memainkan piring yang dibawanya.

Gerakan yang terdapat pada Tari Piring, antara lain gerak bertanam, gerak menyabit, gerak mengirik padi, dan gerak berguling. Gerakan-gerakan tersebut menggambarkan peristiwa kegiatan masyarakat dalam bekerja.

Tari Bedhaya

Tari Bedhaya merupakan tari Jawa klasik yang umurnya sudah ratusan tahun. Tari Bedhaya mendapat tempat tersendiri bagi masyarakat Yogyakarta karena dianggap sakral atau suci.

Tari Bedhaya pada zaman dahulu hanya boleh dipentaskan dalam keraton saja dan terbatas pada acara-acara tertentu, misalnya penobatan raja, perkawinan agung, atau menyambut tamu agung.

Tari Bedhoyo ditarikan oleh sembilan orang penari puteri dengan pakain seragam, yaitu kain batik yang bercorak lerek (motif garis) dengan latar putih.

Baca juga: Fungsi Iringan Tari

Misalnya, parang rusak dan baju pendek tanpa lengan. Biasanya warna baju agak gelap.

Dalam buku Pembelajaran seni Tari di Indonesia dan Mancanegara (2017) oleh Arina Restian, Tari Bedhaya menggambarkan suatu hubungan asmara Kanjeng Ratu Kidul dengan raja Mataram pada masa itu.

Tari Bedhaya ini dapat digolongkan pada tarian yang mengandung unsur dan makna yang erat hubungannya dengan beberapa aspek, yaitu adat upacara dan sakral serta religius.

Tari Kecak

Tari Kecak adalah seni tari yang berasal dari Bali Indonesia. Tari khas Bali ini diciptakan oleh Wayan Limbak pada tahun 1930-an.

Dipertunjukkan oleh banyak penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar, sambil menyerukan kata cak dengan irama tertentu.

Baca juga: Jenis Tari Modern

Penari mengenakan kain kotak-kotak hitam dan putih. Kemudian ada penari lain yang memerankan Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Rama.

Dalam segi pementasannya, tari Kecak mengalami perkembangan. Tidak hanya ditemui di satu tempat saja, desa-desa lain di Bali juga sudah mulai mengembangkan taruian ini.

Kegiatan seperti festival tari Kecak juga sering dilaksanakan di Bali, baik oleh pemerintah maupun sekolah seni di Bali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com