KOMPAS.com - Perancangan dan pengembangan produk menjadi salah satu penentu keberhasilan sebuah produk yang dibuat.
Dengan adanya perancangan dan pengembangan produk, akan tercipat suatu pemikiran dalam menciptakan atau memperbarui produk yang sudah ada.
Dalam buku Strategi Pengembangan Sentra Industri Kecil Menengah Kerajinan Batik (2019) karya Adhi Prasnowo dan teman-teman, obyek budaya lokal serta teknik khas menjadi potensi yang perlu dikembangkan agar menjadi manfaat dan lestari.
Setiap daerah di Indonesia memiliki obyek budaya lokal yang berbeda. Di mana setiap pengembangannya akan menjadi kekayaan luar biasa dan memberikan warna baru.
Obyek budaya lokal yang dapat dijadikan sebagai wirausaha atau produk usaha dapat berupa dua dimensi maupun tiga dimensi.
Beberapa contoh kerajinan yang diambil dari budaya lokal dapat berbentuk miniatur obyek bangunan, aksesori, atau produk kerajinan dengan beragam fungsi.
Baca juga: Wirausaha Kerajinan dengan Obyek Budaya Lokal
Tahap-tahap proses perancangan kerajinan untuk dijadikan produk, yaitu:
Untuk dapat memunculkan ide, biasanya seseorang akan mencari tahu obyek budaya lokal yang ada di sekitarnya untuk dijadikan inspirasi.
Setelah memilih dan memilah obyek kerajinan lokal yang ada di lingkungan sekitar, kemudian mulai memikirkan hal-hal berikut:
Ide produk yang sudah direncanakan, kemudian dituangkan dalam bentuk sketsa atau gambar. Sketsa yang dibuat boleh lebih satu atau dua, bisa berupa variasi produk, satu produk dengan fungsi sama, bentuk yang berbeda, dan lain sebagainya.
Baca juga: Pengertian Kewirausahaan dan Ciri-Cirinya
Dari ide-ide dan sketsa yang sudah dibuat, mulai memilih dan mempertimbangkan ide mana yang harus diesekusi untuk dibuat.
Ide yang dipilih haruslah yang rasional, paling baik, menyenangkan, dan memang mudah untuk dibuat. Tentunya dengan mempertimbangkan bahan material dan sumber daya manusianya.
Sketsa yang sudah dipilih untuk dijadikan sebagai kerajinan, kemudian dibentuk ke dalam tiga dimensi. Studi model dapat menggunakan material sebnarnya maupun material sementara.
Langkah-langkah produksi harus dituliskan dengan detail agar pelaksanaan produksi dapat dilakukan dengan mudah dan sesuai rencana.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, tahap-tahap produksi secara umum terbagi atas: