4. Reportase atau wawancara
Kita dapat terjun langusng ke lapangan tempat peristiwa terjadi, lalu melakukan reportase. Kita juga dapat membuat janji terlebih dahulu dengan narasumber untuk melakukan wawancara. Narasumber yang dipilih harus yang berkaitan erat dengan peristiwa atau tema yang kita angkat dalam teks berita.
Rekamlah percakapan dengan narasumber selama wawancara. Sebelumnya, minta izin terlebih dahulu untuk merekam. Bersikaplah sopan. Bila jawaban narasumber melebar, jangan takut untuk memintanya fokus pada pertanyaan yang kalian ajukan.
5. Transkrip
Tulis hasil wawancara. Tidak semua kutipan dari narasumber dimasukkan dalam teks berita. Pilih kutipan yang paling relevan. Untuk berita hard news, ambil dua atau tiga kalimat kutipan langsung yang paling mewakili tema berita yang kalian angkat.
Bila bahasa atau penyampaian narasumber kurang dapat dipahami melalui kutipan langsung, ubah jadi kutipan tidak langsung. Kita dapat mengolah apa yang disampaikan narasumber dengan bahasa yang lebih ringkas.
Biasanya disertai dengan verba pewarta, seperti mengatakan, menjelaskan, menurut, berpendapat, mengungkapkan, menjabarkan, berkata, berpendapat, dan sejenisnya.
Baca juga: Pengertian Teks Berita
6. Tulis berita
Pola penulisan teks berita mengikuti jenis berita yang ditulis. Dalam media cetak dan online kita paling sering menemui teks berita dengan jenis hard news.
Pola penulisannya disebut dengan pola piramida terbalik. Disebut piramida terbalik karena urutan prioritas informasi, yang paling penting disampaikan di awal. Sedangkan bagian di bawahnya adalah pelengkap dari informasi tersebut.
Berikut pola penulisan teks berita hard news: