Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kebudayaan Dongson

Kompas.com - 07/12/2020, 15:48 WIB
Gama Prabowo,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebudayaan Dongson merupakan sebutan untuk kebudayaan zaman perunggu di kawasan Asia Tenggara. Nama Dongson sendiri diambil dari sebuah wilayah di lembah Song Hong, Vietnam.

Dalam buku Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1 (1981) karya R Soekmono, Dong Son merupakan nama tempat penelitian kebudayaan logam pra-sejarah pertama di lembah Song Hong, Vietnam.

Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa Dongson merupakan pusat dari kebudayaan zaman perunggu Asia Tenggara pada masa itu.

Kebudayaan dongson menghasilkan benda-benda yang terbuat dari perunggu.

Bangsa pendukung dari kebudayaan Dongson adalah bangsa Deutro Melayu (Melayu Muda). Pada perkembangannya, bangsa Deutro Melayu menyebarkan kebudayaan zaman perunggu hingga ke seluruh wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Baca juga: Manusia Purba di Asia dan Eropa

Jalur persebaran kebudayaan Dongson

Bangsa Deutro Melayu melakukan persebaran kebudayaan Dongson ke Indonesia melalui jalur Barat, yaitu Vietnam – Malaysia – Sumatera – Nusantara.

Kedatangan bangsa Deutro Melayu di Indonesia berlansung pada sekitar tahun 500 Sebelum Masehi.

Pengaruh Dongson di Indonesia berupa sistem teknologi dan kesenian, sistem kepercayaan, ilmu pengetahuan dan sistem ekonomi. Dalam sistem teknologi dan kesenian, hasil kebudayaan Dongson yang dapat ditemukan di Indonesia adalah :

  • Bejana perunggu
  • Nekara perunggu
  • Perhiasan perunggu
  • Ara Perunggu
  • Kapak Corong
  • Manik-manik

Tradisi agraris pada masyarakat purba nusantara mendapat pengaruh kuat dari kebudayaan Dongson.

Dalam buku Sejarah Indonesia masa Praaksara (2012) karya Herimanto, kebudayaan perunggu yang berkembang di Indonesia mendapatkan banyak pengaruh dari kebudayaan perunggu kawasan Indochina (Asia Tenggara daratan).

Baca juga: Manusia Purba Hominidae di Afrika dan Ciri-Cirinya

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya kesamaan karakter dari nekara lokal Indonesia dengan nekara Asia Tenggara.

Dalam sistem ekonomi, bangsa Deutro Melayu berhasil menguasai kepandaian bercocok tanam dan kerajinan perunggu untuk mencukupi kebutuhannya.

Sedangkan dalam sistem kepercayaan, mereka telah menganut kepercayaan animisme dan dinamisme.

Dalam bidang ilmu pengetahuan, bangsa Deutro Melayu telah mengenal sistem astronomi, keterampilan berlayar, dan keterampilan membuat perahu. Hal inilah yang nantinya menjadi dasar dari peradaban klasik di Indonesia.

Baca juga: Masyarakat Prasejarah: Kebudayaan Bacson-Hoabinh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com