Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/11/2020, 20:05 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Arum Sutrisni Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Negosiasi adalah proses tawar-menawar untuk mencapai kesepakatan antara dua belah pihak. Berikut ini contoh teks negosiasi beserta strukturnya:

Tommi Yuniawan dalam Terampil Retorika Berbicara (2012) menjelaskan, negosiasi adalah suatu kegiatan atau proses komunikasi antara dua pihak.

Masing-masing pihak mempunyai tujuan dan sudut pandang mereka sendiri. Yang berusaha mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak mengenai masalah yang sama.

Menurut KBBI, negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding untuk mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain.

Baca juga: Contoh Teks Eksposisi Singkat Beserta Strukturnya

Teks negosiasi disusun berdasarkan struktur berikut:

  1. Orientasi: berisi salam, sapaan, atau bagian yang mengawali pembicaraan.
  2. Pengajuan: berisi tujuan menyampaikan negosiasi. Tujuan tersebut bisa berupa keinginan atau keperluan yang ingin penting untuk dibicarakan kedua belah pihak.
  3. Penawaran: proses paling penting dari negosiasi. Terjadi tawar-menawar antara pihak satu dengan lainnya. Ada perbedaan pendapat dalam tahap ini. Penulis teks negosiasi menyampaikan keinginannya dan komprominya agar proses negosiasi berjalan.
  4. Persetujuan: dari tawar menawar yang terjadi pada tahap sebelumnya, diambillah sebuah kesepakatan. Kesepakatan kedua belah pihak menandai disetujuinya sebuah negosisasi.
  5. Penutup: berisi akhir dari seluruh proses negosiasi. Dapat berupa salam atau ucapan terima kasih.

Baca juga: Contoh Teks Ceramah Singkat Beserta Strukturnya

Teks negosiasi dapat dituangkan dalam bentuk dialog seperti contoh berikut:

(Orientasi)
Pedagang: “Eh Bu Endah, sini mampir dulu. Hari ini ada lobster segar.”
Ibu Endah: “Oh iya, besar-besar ya Pak lobsternya. Berapa harganya, Pak?”

(Penawaran)
Pedagang: “Kalau yang ukuran sedang ini hitungannya per kilo Rp. 100.000, yang besar harganya per ekor Rp.200.000.”
Ibu Endah: “Waduh mahal sekali, Pak. Apa tidak bisa dikurangi sedikit gitu?”
Pedagang: “Dikurangi berapa, Bu? Ini segar lho, Bu. Kualitas terbaik ini. Jarang ada yang jual di daerah pasar sini. Nanti kan Bu Endah bisa masak ala restoran gitu di rumah. Biar seperti pejabat, bisa makan lobster.”
Bu Endah: “Bisa aja Pak, Pak. Yang besar saya mau beli kalau harganya Rp. 150.000.”
Pedagang: “Tidak bisa, Bu. Rugi saya nanti. Kalau beli yang kecil sekalian nanti saya kasih segitu tidak apa-apa.”

(Persetujuan)
Bu Endah: “Jadi Rp. 300.000 dapat satu ekor yang besar dan satu kilo ukuran sedang gitu ya, Pak?”
Pedagang: “Iya. Saya kasih potongan untuk Bu Endah karena langganan saya.”

(Penutup)
Bu Endah: “Terima kasih, Pak. Ini uangnya.”
Pedagang: “Saya juga terima kasih. Ini saya jamin enak dan segar lobsternya. Minggu depan mampir sini lagi ya Bu Endah.”
Bu Endah: “Iya, Pak. Mari.”

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com