Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi sebagai Bentuk Hambatan Perdagangan Internasional

Kompas.com - 12/11/2020, 14:00 WIB
Cahya Dicky Pratama,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemberian subsisi dalam kegiatan perekonomian tidak sepenuhnya membawa dampak positif. Dalam ranah perdagangan internasional, subsidi justru dianggap sebagai salah satu bentuk hambatan non-tarif.

Dalam buku Perdagangan Internasional (2018) karya Wahono Diphayana, subsidi merupakan bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada produsen di dalam negeri.

Subsidi dalam kegiatan perdagangan internasional, biasanya berbentuk subsidi ekspor. Subsidi ekspor merupakan instrumen subsidi yang diberikan pada barang-barang ekspor.

Subsidi dianggap sebagai hambatan karena dapat menimbulkan distorsi di dalam pasar. Dengan adanya subsidi, produsen bisa menjual barang yang diproduksi dengan harga yang lebih murah dari yang seharusnya (harga barang tanpa subsidi).

Baca juga: Hambatan Perdagangan Internasional

Hal tersebut jelas tidak sesuai dengan salah satu prinsip perdagangan internasional, yaitu harus bersifat adil.

Prinsip keadilan dimaksudkan agar suatu negara tidak membuat suatu kebijakan dengan alasan peningkatan perekonomian dalam negeri, namun di sisi lain merugikan negara lain.

Selain itu, kecenderungan memberikan subsidi kepada para eksportir dapat menyebabkan para eksportir menjadi kurang mandiri. Karena mereka akan selalu bergantung pada subsidi yang diberikan oleh pemerintah.

Apabila hal tersebut terus dilakukan, akan berdampak pada menurunnya kualitas daya saing eksportir domestik terhadap eksportir negara lain.

Pembatasan subsidi

Agar perdagangan internasional dapat berjalan secara adil, maka pembatasan subsidi harus dilakukan.

Baca juga: Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

 

Dilansir dari buku Hukum Perdagangan Internasional (2018) karya Muhammad Sood, dijelaskan bahwa pemberian subsidi dalam perdagangan internasional, hanya boleh diberikan untuk pengembangan produk primer.

Produk primer adalah produk-produk dari sektor kehutanan, pertanian, dan perikanan. Selain produk primer, subsidi tidak boleh diberikan.

Apabila ada produk non primer yang mendapatkan subsidi, maka negara yang merasa dirugikan akibat subsidi tersebut dapat mengenakan bea masuk imbalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Skola
Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Skola
Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Skola
Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Skola
5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

Skola
Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Skola
30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

Skola
Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com