KOMPAS.com - Keterampilan pertolongan di air merupakan bagian dari keselamatan di air.
Tenggelam di air bisa menimpa siapapun, tanpa terkecuali. Menurut World Health Organization (WHO), tenggelam merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat cedera yang tidak disengaja.
Sehingga dibutuhkan keterampilan penyelamatan kegawatdaruratan di air. Seorang penolong harus dibekali dengan beberapa keahlian dasar keselamatan di air.
Meliputi kemampuan mengenal potensi bahaya dan bagaimana mengatasinya, memahami teknik pertolongan.
Sebelum mengenal keterampilan penyelamatan kegawatdaruratan di air, terlebih dahulu memahami apa itu tenggelam dan apa saja penyebabnya?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tenggelam merupakan kejadian di mana seseorang jatuh terperosok atau masuk ke dalam air dan tidak muncul atau kelihatan lagi.
Baca juga: Menganalisis Keterampilan Renang Gaya Dada
Sedangkan menurut World Health Organization (WHO), tenggelam atau yang dalam Bahasa Inggris dikenal sebagai drowning merupakan proses gangguan pernapasan, diakibatkan oleh saluran pernapasan terendam air yang bisa mengakibatkan kematian.
Salah satu penyebab utama mengapa seseorang bisa tenggelam di air adalah karena tidak bisa berenang.
Dilansir dari situs Jordanlaw.com, berikut adalah empat penyebab tenggelam di air:
Salah satu kemampuan utama yang harus dimiliki ketika bermain atau berada di air adalah berenang.
Tidak mengenakan pelampung atau pengaman bagi orang yang tidak bisa berenang bisa meningkatkan faktor risiko tenggelam.
Berenang di laut bisa jadi menyenangkan, bagi orang yang menguasai teknik berenang. Namun, bagi orang yang tidak bisa berenang hal ini bisa meningkatkan faktor risiko tenggelam.
Baca juga: Menganalisis Keterampilan Renang Gaya Bebas
Panik ketika berada di air bisa menyebabkan orang lebih banyak bergerak sehingga tenaga cepat terkuras habis.
Selain itu, ombak lautan juga memperparah atau meningkatkan risiko seseorang tenggelam, karena tidak terlihat.
Mengonsumsi alkohol sebelum berenang bisa menyebabkan gangguan penglihatan, bahkan pingsan saat berada di dalam air.
Perlunya pengawasan kegiatan berenang pada orang yang memiliki riwayat berat, seperti penyakit jantung atau kejang. Selain itu, adanya pengawasan bisa menurunkan risiko orang tenggelam.
Menurut situs Medscape.com, tenggelam atau drowning dibagi menjadi dua jenis, yakni cold water dan juga warm water.
Baca juga: Menganalisis Keterampilan Renang Gaya Punggung
Tenggelam karena cold water, biasanya dikarenakan oleh hipotermia. Suhu air di bawah 20 derajat Celcius bisa menyebabkan orang mengalami hipotermia.
Sedangkan tenggelam karena warm water bisa terjadi jika suhu airnya di atas 20 derajat Celcius.
Tenggelam memiliki lima tahap atau proses. Apa sajakah itu?
Berikut penjelasannya yang dilansir dari UK Canyon Guides.org:
Pada tahap ini, korban merasa panik dan takut berlebihan karena menyadari dirinya dalam bahaya. Korban berjuang sekeras mungkin agar bisa bernapas.
Pada tahap ini, posisi korban sudah hampir berada di bawah permukaan air. Korban berusaha sekeras mungkin untuk melindungi dirinya.
Tanpa disadari dan disengaja, korban menahan napasnya sendiri. Hal ini dikarenakan air telah masuk ke dalam mulut dan menghambat jalannya pernapasan.
Pada tahap ini, korban tidak mampu berteriak minta tolong karena tidak bisa bernapas. Akibatnya korban akan kehilangan kesadaran.
Baca juga: Menganalisis Keterampilan Renang Gaya Kupu-Kupu
Pada tahap ini, korban kehilangan kesadaran karena tidak bisa bernapas. Secara cepat atau lambat, korban akan segera tenggelam.
Hal ini bergantung pada faktor jumlah udara yang terperangkap di dalam paru-paru, berat badan serta massa otot.
Besar kemungkinan korban masih bisa bernapas kembali jika cepat mendapat pertolongan dan napas buatan.
Hipoksia adalah keadaan di mana seseorang mengalami kekurangan oksigen sehingga menyebabkan kerusakan pada sistem pernapasan dan pembuluh darah.
Pada tahap ini, kulit korban mulai membiru khususnya pada bagian bibir dan kuku. Korban akan terlihat seperti mengalami kejang-kejang.
Pada tahap ini, korban akan mengalami serangan jantung. Hal ini berarti jantung berhenti mempompa darah. Kurangnya kadar oksigen dalam tubuh menyebabkan kulit membiru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.