KOMPAS.com - Rangkaian resistor biasa dimanfaatkan untuk pengaturan listrik. Tahukah kalian bagaimana rangkaian resistor yang diterapkan pada arus bolak balik?
Melansir dari Encyclopaedia Britannica, arus bolak-balik atau yang biasa disebut dengan AC (Alternating Current) merupakan aliran muatan listrik yang berbalik arah secara berkala dan akan mengulangi siklus ini tanpa batas.
Rangkaian resistor atau disebut dengan rangkaian hambatan pada arus AC memiliki fungsi sebagai pembatas arus listrik yang masuk atau untuk menurunkan potensial listrik pada rangkaian.
Sehingga tidak terjadi perubahan fase antara arus dan tegangan. Artinya bahwa arus dan tegangan pada rangkaian resistor arus AC adalah sefase.
Baca juga: Menteri ESDM Minta PLN Pangkas Biaya Penyediaan Listrik
Resistor memiliki simbol seperti gambar di bawah.
Ilustrasi rangkaian resistor dapat dilihat pada gambar di bawah.
Saat sebuah hambatan dihubungkan denan sumber tegangan generator secara bolak-balik, arus listrik akan mengalir melalui hambatan. Sedangkan tegangan pada hambatan adalah sama dengan tegangan pada sumber.
Pada dasarnya untuk menentukan tegangan dan arus yang terkait dengan rangkaian resistor adalah berdasarkan penggunaan hukum Ohm.
Baca juga: Induksi Magnetik di Sekitar Kawat Lurus Berarus Listrik
Tetapi karena yang digunakan adalah arus AC, di mana tegangannya mengalihkan polaritas dari positif ke negatif dan arus berhubungan dengan tegangan berosilasi bolak-balik. Maka bentuk osilasi dari arus AC adalah mengikuti bentuk gelombang sinusoidal.
Sehingga tegangan sinusoidal pada rangkaian resistor arus AC ini didefinisikan sebagai Vmax*sinωt.
Persamaan untuk menentukan besarnya kuat arus yang melalui resistor adalah:
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.