Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Pattimura Melawan Belanda

Kompas.com - Diperbarui 11/10/2021, 14:33 WIB
Gama Prabowo,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kawasan Maluku pada abad pertengahan merupakan surga bagi para pencari rempah-rempah dengan kualitas terbaik.

Banyak pedagang internasional seperti Cina, India bahkan Arab datang di kawasan ini untuk berdagang rempah-rempah.

Pada sekitar abad 16-17 M, bangsa-bangsa Eropa seperti Inggris, Belanda, Spanyol dan Portugis mencoba memperebutkan kekuasaan dagang atas Maluku.

Latar belakang

Pada awal abad 19, kawasan Maluku kembali berada dibawah kekuasaan Belanda setelah Inggris menandatangani perjanjian traktat London dengan menyerahkan wilayah kekuasaan Indonesia kepada Belanda.

Pendudukan kembali Belanda di Maluku membawa banyak masalah dan kesengsaraan bagi rakyat Maluku.

Rakyat Maluku tidak mau terus menderita dibawah keserahahan bangsa belanda, oleh karena itu, perlu mengadakan perlawanan untuk menentang kebijakan belanda di bawah pimpinan  komando Thomas Matulessy atau biasa disebut Kapitan Pattimura.

Baca juga: Perlawanan Raden Mas Said dan Pangeran Mangkubumi Terhadap VOC

Dalam buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 (1981) karya M.C Ricklefs, disebutkan bahwa latar belakang perlawanan masyarakat Maluku terhadap Belanda pada 1817 adalah :

  1. Tindakan monopoli perdagangan rempah-rempah yang dilakukan Belanda melalui pelayaran Hongi di Maluku.
  2. Timbulnya kesengsaraan Maluku karena kebijakan penyerahan wajib berupa penyerahan ikan asin, kopi dan hasil laut lainnya kepada Belanda.
  3. Sikap Residen Saparua yang memberlakukan masyarakat Maluku dengan sewenang-wenang.

Perlawanan Maluku

Rakyat Maluku pada Mei 1817 membuat beberapa pertemuan untuk membahas strategi dan konsep perlawanan terhadap Belanda.

Baca juga: Perang Tondano Melawan Belanda

Dalam pertemuan 14 Mei 1817, rakyat Maluku mengangkat Thomas Matulessy yang merupakan bekas tentara Korps Ambon dan menamainya sebagai Kapiten Pattimura.

Pada 16 Mei 1817, operasi penyerangan pos-pos dan benteng Belanda di Saparua dimulai oleh Kapitan Pattimura dan pasukannya.

Operasi tersebut berhasil merebut benteng Duurstede dan menewaskan kepala residen Saparua bernama van den Berg beserta pasukannya.

Belanda berupaya untuk merebut kembali benteng Duurstede dengan mendatangkan bantuan dari Ambon pada 20 Mei 1817. Belanda dengan kekuatan lebih 200 prajurit di bawah pimpinan Mayor Beetjes menyerang Pattimura dan pasukannya di Saparua.

Upaya perebutan kembali benteng Duurstede dan Saparua dapat digagalkan oleh Pattimura dan pasukannya. Kemenangan dalam pertempuran lain juga didapatkan oleh Pattimura di sekitar pulau Seram, Hatawano, Hitu, Haruku, Waisisil dan Larike.

Baca juga: Perlawanan Kolonialisme dan Imperialisme: Maluku Angkat Senjata

Ilustrasi perang Maluku melawan Belandakemdikbud.go.id Ilustrasi perang Maluku melawan Belanda
Akhir perlawanan

Perlawanan rakyat Maluku terhadap Belanda mulai terlihat pada Agustus 1817. Pihak Belanda meminta bantuan dari Batavia untuk memadamkan perlawanan Pattimura.

Dilansir dari buku Kapitan Pattimura (1985) karya I.O Nanulaitta, menyebutkan bahwa Pattimura dikhianati oleh raja Booi dari Saparua dengan membocorkan informasi tentang strategi perang Pattimura dan rakyat Maluku, sehingga Belanda mampu merebut kembali Saparua.

Pada Desember 1817, Pattimura dihukum gantung di Ambon bersama 3 orang lainnya serta menandai berakhirnya perlawanan rakyat Maluku terhadap Belanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Skola
30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

Skola
Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Skola
Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Skola
Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Skola
Fakta dari Serat Wulangreh

Fakta dari Serat Wulangreh

Skola
4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Skola
8 Nama Ibu Kota Negara Bagian di Australia

8 Nama Ibu Kota Negara Bagian di Australia

Skola
4 Ciri Negara yang Menganut Asas Kedaulatan Rakyat

4 Ciri Negara yang Menganut Asas Kedaulatan Rakyat

Skola
Apa Itu Dampak Afektif, Kognitif, dan Konatif Komunikasi?

Apa Itu Dampak Afektif, Kognitif, dan Konatif Komunikasi?

Skola
Perbedaan Singkatan dan Akronim, Apa Sajakah Itu?

Perbedaan Singkatan dan Akronim, Apa Sajakah Itu?

Skola
7 Ciri-ciri yang Dimiliki Planet Mars

7 Ciri-ciri yang Dimiliki Planet Mars

Skola
Kelangkaan: Pengertian dan Contohnya

Kelangkaan: Pengertian dan Contohnya

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com