KOMPAS.com - Tondano merupakan salah satu kawasan di Minahasa, Sulawesi Utara. Rakyat Tondano pernah melakukan perlawanan terhadap kolonialisme Belanda dibawah bendera VOC maupun pemerintah Kolonial Hinda Belanda.
Kontak awal Belanda dengan rakyat Minahasa dilakukan dengan damai. Dalam buku Sejarah Perlawanan terhadap Kolonialisme Imperialisme di Sulawesi Utara (1984) karya Drs J.P Tooy dkk, disebutkan bahwa VOC menyatakan perjanjian persahabatan dengan rakyat Minahasa pada awal kedatangannya di tahun 1967.
Namun, perjanjian persahabatan pada akhirnya hanyalah sebuah siasat dari VOC agar mereka diterima dan bisa mengambil langkah untuk menguasai kawasan Sulawesi Utara.
Perlawanan Tondano melawan pemerintah kolonial Belanda dimulai ketika memasuki abad ke 19, sekitar tahun 1807-1809.
Baca juga: Perlawanan Raden Mas Said dan Pangeran Mangkubumi terhadap VOC
Dilansir dari buku Indonesia dalam Arus Sejarah Jilid 4 (2012) karya Taufik Abdullah dan A.B Lapian, latar belakang terjadinya perlawanan Tondano adalah :
Sebanyak 15 dari 26 Kepala Walak bersekutu untuk memerangi Belanda pada pertemuan tahun 1806. Pertemuan tersebut dilaksanakan untuk membahas strategi yang akan digunakan untuk memerangi Belanda pada 1807.
Strategi tersebut mengatur tentang pemusatan perlawanan, pembagian tugas antar walak dan pengaturan logistik perang.
Pasukan Belanda dibawah kepala residen Prediger mulai melakukan penyerangan terhadap Tondano pada Januari 1807. Penyerangan tersebut lansung diarahkan menuju perbentengan dan danau Tondano.
Baca juga: Perlawanan Etnis Tionghoa terhadap VOC
Namun, karena kuatnya pertahanan dari rakyat Tondano, Belanda belum mampu memperoleh kemenangan hingga pada Juli 1809.
Kedua belah pihak mengalami pasang-surut dalam kemenangan dan kekalahan, demikian pula korban dari masingmasing pihak tak bisa terhindarkan.
Pihak Belanda berusaha untuk mengadakan perundingan dengan Tondano, namun ajakan tersebut selalu ditolak oleh Tondano.
Pihak Belanda pada 2 Agustus 1809 mengirimkan pasukan dan armada perang bantuan menuju Tondano di bawah pimpinan Kapten Weintre.
Pada tanggal 4-5 Agustus terjadi serangan besar-besaran menggunakan ratusan perahu, rakit dan kapal Kora-Kora oleh Belanda.
Baca juga: Perlawanan Riau terhadap VOC
Pasukan Belanda mampu mengepung rapat benteng dan kampung Tondano sehingga bantuan dari luar tidak bisa masuk. Pertempuran berlangsung sangat sengit dari pagi hingga dinihari tanggal 5 Agustus 1809.
Namun, kerana kalah dalam logistik peperangan, Tondano mengalami kekalahan dan benteng Moraya serta Paapal dapat ditaklukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.