Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/10/2020, 20:01 WIB
Silmi Nurul Utami,
Rigel Raimarda

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Korosi adalah proses kimia yang membuat logam membusuk. Pembusukan logam berbeda dengan pembusukan makanan maupun tubuh hewan namun lebih mirip dengan pelapukan kayu.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, korosi terjadi ketika permukaan logam bersentuhan dengan gas atau cairan kimiawi. korosi menyebabkan logam menjadi berlubang, rapuh, dan berubah warna menjadi coklat.

Reaksi redoks yang tidak diinginkan pada besi dapat menyebabkan karat berawarna merah kecoklatan.

KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Korosi pada besi

Dari gambar, terlihat bahwa cekungan pada besi dapat menyebabkannya berubah menjadi anoda dan menyebabkan terjadinya reaksi redoks secara spontan.

Baca juga: Pengertian dan Prinsip Kerja Sel Volta

 

Pada kasus ini, goresan pada besi yang tipis pun dapat memicu reaksi redoks dan membentuk karat pada permukaan besi. Dilansir dari Chemical LibreTexts, karat-karat tersebut akan mengelupas membuat celah lain dan memicu reaksi redoks yang baru.

Itulah kenapa karat pada besi selalu melebar dan bertambah banyak. Korosi merupakan reaksi redoks yang tidak diinginkan. Dalam kehidupan sehari-hari korosi sangat mudah dijumpai.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, semua benda yang berbahan dasar logam dapat berkarat seiring dengan waktu karena kontak dengan air, oksigen, udara, suhu hangat, asam, dan juga garam.

 

Ilustrasi kaleng makanan yang berkaratShutterstock/pedphoto36pm Ilustrasi kaleng makanan yang berkarat

Jembatan dan rel kereta api merupakan fasilitas penting yang sangat rentan terhadap korosi. Karat pada jembatan dan kereta api dapat terbentuk karena kontak dengan udara dan juga air hujan serta kondisi alam lainnya.

Baca juga: Pengertian, Prinsip Kerja dan Stoikiometri Sel Elektrolisis

KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Korosi pada jembatan

Jembatan yang berkarat akan kehilangan kekuatannya dan dapat roboh menyababkan banyak kerugian juga bahaya bagi penggunanya. Begitu juga pada kereta api, karat pada rel dapat membuat rel rusak sehingga kereta tidak dapat lewat.

Inilah mengapa cat digunakan, cat berfungsi untuk menghindari goresan pada logam yang dapat mengakibatkan reaksi redoks spontan.

Korosi tidak akan terjadi bila logam tidak bersentuhan dengan udara maupun air, itulah mengapa tukang kayu sering kali meletakkan paku-paku miliknya kedalam wadah berisi minyak. Karena dalam minyak tidak ada oksigen ataupun air penyebab berkaratnya paku.

Logam dapat dilapisi logam lain untuk melindunginya dari karat, seperti metode pelapisan seng (Zn) untuk menghindari karat pada baja. Campuran logam juga digunakan untuk menghasilkan logam yang lebih tahan karat seperti campuran logam nikel dan krom.

Baca juga: Logam Berusia 1.000 Tahun untuk Baja Tahan Karat Ditemukan di Iran

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com