KOMPAS.com - Banyak fenomena alam dan fenomena sehari-hari yang terjadi karena adanya reaksi.
Misalnya ketika menyalakan kompor, ada reaksi yang terjadi karena pertemuan gas dan percikan api dari pemantik.
Reaksi itu berlangsung cepat. Namun ada juga reaksi yang membutuhkan waktu lama bahkan ribuan tahun seperti terbentuknya minyak dari fosil.
Lama atau cepatnya reaksi itu disebut dengan laju reaksi. Simak penjelasannya di bawah ini!
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, laju reaksi adalah kecepatan suatu reaktan bereaksi hingga habis. Laju reaksi juga berarti seberapa cepat reaksi kimia membentuk sesuatu yang baru.
Laju reaksi dapat berjalan dengan cepat maupun lambat bergantung pada zat-zat reaktan yang saling bereaksi.
Pengukuran laju reaksi dilakukan dengan memperhitungkan molaritas. Molaritas adalah jumlah mol suatu zat dalam satu liter volume pelarut.
Molaritas digunakan karena tidak semua zat pereaksi yang diguanakan bersifat murni. Ada yang telah dicampur menjadi bentuk larutan.
Baca juga: Perubahan Entalpi pada Reaksi Kimia
Kurva di atas menunjukkan konsentrasi zat reaktan dan produk terhadap waktu. Garis merah menunjukkan zat reaktan atau bagian sebelah kiri dari persamaan kimia.
Adapun garis biru menunjukkan zat produksi hasil reaksi kimia, ataupun bagian kanan dari persamaan reaksi.
Saat pertama kali reaktan bereaksi, produk akan mulai terbentuk.