Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Al Quran, Mukjizat Terbesar Nabi Muhammad

Kompas.com - 15/06/2020, 11:00 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Setiap rasul yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan risalah mempunyai mukjizat.

Mukjizat merupakan kejadian (peristiwa) ajaib yang sukar dijangkau oleh kemampuan akan manusia.

Mukjizat bagi seorang rasul dan nabi merupakan salah satu identitas dari kerasulannya.

Mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT kepada rasul dan nabi tidak sama melainkan berbeda-beda.

Biasanya mukjizat diberikan Allah dalam bentuk sesuatu yang umum berlaku pada masanya.

Baca juga: Dasar Hukum Pernikahan dalam Islam

Dalam buku Ushul Fiqih jilid 1 (2011) karya Amir Syarifudin, Nabi Musa mempunyai mukjizat mampu mengubah tongkat menjadi ular.

Karena pada masa Nabi Musa berkembang ilmu sihir dan sering dijadikan salah satu alat kompetisi. Bahkan mampu mengalahkan ular-ular hasil sihir umat Nabi Musa.

Nabi Isa mempunyai mukjizat mampu mengobati penyakit buta dan sopak dengan izin Allah.

Karena pada masa itu berkembang ilmu pedukuan dan pengobatan. Tapi ada penyakit yang tidak dapat disembuhkan.

Nabi Isa mempunyai keunggulan yang dapat melemahkan kemampuan semua orang pada masa tersebut.

Nabi Muhammad SAW yang merupakan nabi terakhir juga memiliki mukjizat yang diberikan Allah SWT.

Mukjizat terbesar Nabi Muhammad

Mukjizat yang dimiliki Nabi Muhammad SAW berbeda dengan nabi dan rasul lainnya.

Jika rasul-rasul sebelumnya bersifat fisik dan dapat dilihat.

Baca juga: Kebun Raya Bogor, Bukti Pengaruh Kekuasaan Inggris di Indonesia

Mukjizat Nabi Muhammad bersifat manusiawi dan tidak dapat dilihat keistimewaan dengan mata, tapi dapat dirasakan.

Ada beberapa mukjizat yang dimiliki Nabi Muhammad, tapi ada satu mukjizat yang terbesar. Mukjizat Nabi Muhammad SAW yang terbesar adalah Al Quran.

Mukjizat tersebut akan tetap berlaku sepanjang masa.

Mukjizat Al Quran tidak terdapat pada lembaran fisiknya, tapi dalam bahasa dan maksud yang terkandung di dalamnya.

Al Quran memiliki keluarbiasaan yang secara akal tidak mungkin dihasilkan sendiri oleh Nabi Muhammad SAW.

Tidak mungkin Nabi Muhammad mampu menghasilkan karya agung yang bernama Al Quran. Hal ini menunjukkan bahwa Al Quran seluruhnya berasal dari Allah SWT.

Bentuk kemukjizatan Al Quran dapat dirangkum dalam hal-hal sebagai berikut:

Baca juga: Sumber Hukum Pokok Ajaran Islam

* Dari segi keindahan bahasa

Al Quran mempunyai keindahan bahasa yang tidak mungkin ditandingi ahli bahasa Arab mana pun.

Hal ini sudah mendapat pengakuan umum dari orang yang mengerti dzauq (rasa) bahasa Arab. Keindahan tersebut terdapat dalam penggunaan kata, susunan kata, dan kalimat.

  • Dari segi pemberitaan mengenai kejadian masa lalu

Dari segi pemberitaan kejadian masa lalu yang kemudian terbukti kebenaranannya dan sesuai dengan pemberitaan kitab suci sebelumnya.

Al Quran bercerita tentang kisah para rasul sebelum Nabi Muhammad, yaitu tentang Nabi Adam hingga Nabi Isa dan umat yang hidup pada masa itu.

Al Quran juga bercerita tentang Ashabul Kahfi dan Zulqarnain yang diakui kebenaran oleh ahli sejarah dan ulama ahli kitab.

  • Dari segi pemberitaan tentang hal-hal yang terjadi dan ternyata memang kemdudin terjadi.

Pada segi itu contohnya mengenai berita tentang kekalahan Persia oleh Romawi, sesudah kekalahan Romawi sebagaimana disebutkan Allah dalam surat Ar Ruum ayat 2-4.

Artinya: "Telah dikalahkan bangsa Romawi di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang."

Baca juga: Teori Penyebaran Islam Menurut Tome Pires

  • Dari segi kandungan akan hakikat kejadian alam dengan seisinya.

Pada segi tersebut pemberitaan seperti ini merupakan hal-hal yang luar biasa yang kemudian terungkap kebenarannya melalui penggalian ilmu pengetahuan dan teknologi.

  • Dari segi kandungannya mengenai pedoman hidup

Pada segi kandungannya mengenai pedoman hidup manusia mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

Tentang halal dan haram, salah dan benar, buruk dan baik, boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.

Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad untuk disampaikan kepada umat manusia bagi kemaslahatan dan kepentingan mereka khususnya umat mukminin.

Kemaslahatan dapat berbentuk mendatangkan manfaat atau keberuntungan maupun dalam bentuk melepaskan manusia dari kemudaratan atau kecelakaan yang akan menimpanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com