Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsep Berpikir Diakronik dan Sinkronik dalam Belajar Sejarah

Kompas.com - 18/05/2020, 11:00 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Dalam belajar sejarah tidak hanya sebatas informasi tentang masa lalu. Tapi dilakukan dalam proses rekontruksi peristiwa sejarah secara obyektif.

Pengungkapan peristiwa sejarah tidak akan lepas dari ruang dan waktu. Sehingga dibutuhkan kemampuan berpikir diakronik dan sinkronik.

Arti Diakronik

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diakronis adalah berkenaan dengan pendekatan bahasa dengan melihat perkembangan sepanjang waktu atau bersifat historis.

Diakronik berasal dari bahasa latin yakni "Dia" yang artinya melalui atau melampaui dan "Chronicus" yang berati waktu.

Dikutip buku Historiografi Barat (2014) karya Wahyu Iryana, diakronik adalah memanjang dalam waktu tetap menyempit dalam ruang.

Berpikir diakronik merupakan berpikir kronologis atau urutan. Kronologis adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan kejadian.

Baca juga: G20: Sejarah, Tujuan, dan Peran Indonesia

Kronologis dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekontruksis kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat.

Dapat membantu juga untuk membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait peristiwa.

Sejarah merupakan ilmu diakronik yang mementingkan proses. Sejarawan atau ahli sejarah akan menggunakan pendekatan diakronik saat berbicara sejarah.

Karena melalui pendekatan itu, sejarah berupaya mengalisis evolusi atau perubahan sesuatu dari waktu ke waktu.

Sehingga memungkinkan sejarawan untuk mendalilkan mengapa keadaan tertentu lahir dari keadaan sebelumnya atau mengapa keadaan tertentu berkembang atau berkelanjutan.

Contohnya belajar mengenai Proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945. Di mana dengan menelusuri perjuanga bangsa Indonesia pada masa penjajahan di abad ke-17.

Jadi cara berpikir diakronis sangat mementingkan proses terjadinya sebuah peristiwa.

Baca juga: Karantina: Pengertian dan Sejarah Singkat 

Ciri-ciri berpikir diakronik 

Dalam konsep berpikir diakronik ada beberapa ciri-ciri sebagai berikut:

  • Bersifat vertikal
  • Lebih menekankan pada proses durasi
  • Cakupan kajian atau pembahasan lebih luas
  • Mengurai pembahasan pada satu peristiwa
  • Mengkaji masa peristiwa yang satu dengan yang lain
  • Terdapat konsep perbandingan

Arti sinkronik

Sinkronik bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi dalam suatu masa yang terbatas. Sinkronik berasal dari bahasa Yunani yaitu "Syn" artinya dengan dan "Khronos" yang berati waktu atau masa.

Sinkronik adalah menyempit dalam wkatu dan melebar dalam ruang.

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud), pendekatan sinkronik biasa digunakan dalam ilmu sosial.

Di mana sinkronik menekankan pada struktur. Artinya meluas dalam ruang.

Pendekatan sinkronik menganalisa sesuatu tertentu pada saat tertentu, titik tetap pada waktunya.

Tidak berusaha membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang berkontribusi pada kondisi saat ini. Tapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu.

Baca juga: Perumusan Naskah Proklamasi 

Contoh pendekatan berpikir sinkronik tentang Proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Di mana dengan menguarai dari berbagai aspek, seperti aspek sosial, ekonomi, politik, dan hubungan internasional.

Ciri-ciri berpikir sinkronik

Berikut ciri-ciri konsep berpikir sinkronik dalam sejarah:

  • Bersifat horizontal
  • Tidak memiliki konsep perbandingan
  • Bersifat kronologis
  • Mengkaji peristiwa sejarah pada masa tertentu
  • Jangkauan lebih sempit
  • Kajian lebih terstruktur
  • Kajian yang sistematis
  • Kajian lebih mendalam dan serius

Peristiwa sejarah tidak akan lepas dari konsep ruang dan waktu. Ruang adalah tempat suatu peristiwa terjadi sedangkan waktu saat terjadi peristiwa.

Dengan konsep berpikir diakronik dan sinkronik akan mampu menguraikan ruang dan waktu suatu peristiwa sejarah.

Sehingga akan membantu proses interpretasi yang tepat dalam merekonstruksi pembuktian sejarah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Skola
Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Skola
Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Skola
Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Skola
5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

Skola
Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com