KOMPAS.com - Dibanding jenis tanaman yang lain, eceng gondok merupakan tumbuhan yang cepat berkembang. Tumbuhan eceng gondok banyak ditemui mengapung di wilayah perairan dengan air yang tenang.
Dalam buku Superkarbon: Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak Tanah dan Gas (2008) oleh Oswan Kurniawan, eceng gondok memiliki bentuk unik. Hal ini terlihat dari daunnya menyerupai terompet dan batang yang menggemlembung.
Eceng gondok masih dianggap sebagai tumbuhan pencemar ekosistem rawa. Untuk menghindari hal tersebut, banyak orang yang memanfaatkan eceng gondok sebagai bahan baku kerajinan.
Sebelum membuat kerajinan terlebih dahulu yang harus diperhatikan dan disiapkan, yakni peralatan dan bahan baku eceng gondok yang sudah kering.
Eceng gondok bisa didapatkan dari danau yang tumbuh liar. Caranya cukup memotong batang eceng gondok di bagian bawah kemudian buang daunnya.
Baca juga: Kerajinan Bahan Keras: Pengertian, Teknik Pembuatan, dan Contohnya
Eceng gondok yang baik untk dibuat anyaman memiliki tinggi minimal 30 centimeter (cm), berukuran besar dan tua.
Peralatan yang disiapkan, seperti papan, kayu, gergaji, martil, paku, bahan kain, alat penjepit. Kemudian ada gunting, pernis, kuas, lem dan mesin jahit.
Tahap awal yang harus dilakukan sebelum membuat kerajinan, yakni:
Jemur batang eceng gondok di bawah sinar matahari secara langsung. Bagian bawah dialasi dengan alas plastik agar mudah dikumpulkan setelah kering.
Proses penjemuran biasanya berlangsung hingga satu minggu. Ini agar batang eceng gondok benar-benar kering dan mudah dibuat kerajianan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.