Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mohammad Hatta: Sosok Jenius di Balik Revolusi Indonesia

Kompas.com - Diperbarui 13/01/2022, 13:20 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Sosok Mohammad Hatta tidak bisa dilepaskan dari perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia. Sosoknya terus menginspirasi seiring dengan berkembangnya Indonesia. 

Kegigihannya dalam perjuangan memiliki pengaruh yang besar bagi Indonesia. Beliau adalah salah satu pemikir terhebat yang dimiliki Indonesia. 

Namun, siapa yang tahu bahwa Mohammad Hatta adalah sosok yang unik dibandingkan orang pada umumnya. Salah satu hal yang cukup unik adalah Hatta kecil lebih memiliki membawa 16 peti buku dibandingkan 11 anak lainnya. 

Hatta sangat gemar membaca. Kegemaran ini berawal ketika masa kecil, Hatta diberikan tiga buku oleh pamannya.

Dari buku-buku tersebut Hatta bisa menemukan dan menjelajah ke manca negara. Selain itu dengan membaca tersebut, dirinya merasa sedang berbincang atau ngobrol dengan tokoh-tokoh hebat dunia.

Baca juga: Biografi Sultan Agung, Penguasa Mataram yang Tangkas dan Cerdas

Hal ini yang membuat Hatta menganggap bahwa buku itu hebat. Bahkan buku-buku yang dibacanya hingga dewaaa memiliki peran penting bagi hidupnya.

Saking cintanya dengan buku, saat kuliah di Belanda, Hatta sering diledek oleh teman-temannya. Ledekan itu berisi, bahwa Hatta lebih tertarik pada buku dibandingkan perempuan.

Hatta bukan pria biasa, cintanya pada buku dan tanah air membuat dirinya bersumpah untuk tidak menikah sebelum Indonesia merdeka.

Hatta dan Perhimpunan Indonesia

Untuk turut serta membela tanah airnya, Hatta fokus melalui organisasi pemuda bernama Perhimpunan Indonesia.

Organisasi tersebut menjadi wadah perjuangan Hatta di Belanda. Banyak sekali tulisan kritik dan pemikiran tajam Hatta yang muncul di koran-koran. Akibatnya, Belanda merasa khawatir dengan keberadaan Hatta. Karena hal itu, Hatta ditangkap dengan alasan menghasut kerusuhan. 

Namun Hatta tidak menyerah. Meski di dalam penjara Hatta menyusun pembelaannya. Di ruang sidang dirinya menyatakan pembelaan dengan lantang dan tanpa ragu.

Dirinya menuntut Indonesia harus merdeka. Dengan pidatonya tersebut mampu membuat hati lawan menjadi guncang. Akhirnya Hatta dibebaskan.

Baca juga: Biografi Raden Patah, Raja Pertama Kerajaan Demak

Bertemu dengan Soekarno

Berita mengenai Hatta tersebut sampai di Indonesia dan telinga Soekarno.

Mohammad Hatta bukan hanya sekedar orang yang berada di belakang Soekarno. Soekarno dan Hatta jalan beriringan dengan hubungan yang penuh benci namun cinta.

Sering mereka saling melempar komentar di surat kabar, bahkan berdebat memgenai pemikiran masing-masing.

Bahkan ketika Hatta merasa perbedaan yang ada sulit untuk disatukan, dirinya memutuskan untuk mundur.

Meski sering ada perdebatan dengan Soekarno, Hatta tetap setia pada Soekarno.
Bahkan sampai penghujung hidup Soekarno, Hatta masih berada di sampingnya sebagai sahabat.

Nama Soekarno-Hatta tidak dapat dipisahkan terlebih dalam sejarah perjuangan Republik Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com