KOMPAS.com - Pernahkah kalian bertanta-tanya apa yang dimaksud dengan bunyi dan cahaya? Dari mana asal mereka datang? Untuk mengetahuinya secara lengkap, simak penjelasan sifat bunyi dan cahaya berikut ini:
Bunyi adalah suatu gelombang yang dihasilkan oleh benda yang bergetar. Ternyata bunyi itu memiliki sifat-sifat tertentu. Beberapa sifat bunyi, yaitu:
Pantulan bunyi terjadi ketika bunyi mengenai suatu penghalang sehingga dapat terjadi gema ataupun gaung.
Gema adalah bunyi pantul yang terdengar jelas. Contohnya ketika kita berteriak di pinggir tebing nanti akan terdengar dengan jelas.
Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar kurang jelas. Contoh, kita berteriak di dalam goa atau di dalam sebuah ruangan. Biasanya kita akan mendengar suara-suara tidak jelas.
Baca juga: Besaran Cepat Rambat Bunyi sesuai Mediumnya
Perambatan bunyi dapat terjadi lewat medium, baik padat cair atau gas. Namun bunyi tidak dapat merambat di ruang hampa, karena tidak ada medium di ruang hampa.
Pasti kamu pernah mendengar suara petir. Jika didengarkan lebih seksama suara petir di malam hari lebih keras daripada siang hari.
Pada siang hari udara di permukaan lebih panas dibandingkan di malam hari. Akibatnya kerapatan udara di siang hari jadi lebih renggang dibandingkan pada malam hari. Perbedaan kerapatan udara inilah yang menyebabkan bunyi dapat dibiaskan.
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang tidak membutuhkan medium dalam perambatannya.
Benda yang dapat memancarkan cahaya disebut sumber cahaya. Sumber cahaya di tata surya kita yang paling besar adalah matahari.
Jarak matahari ke bumi sekitar 149,6 juta kilometer. Meski jauh sekali tetapi cahaya matahari dapat sampai ke bumi. Padahal ruang angkasa adalah wilayah hampa. Hal ini membuktikan, gelombang cahaya dapat merambat tanpa memerlukan medium.
Baca juga: Jenis-Jenis Bunyi
Berikut ini beberapa sifat cahaya:
Cahaya matahari sebenarnya berwarna putih. Cahaya putih matahari saat mengenai tetesan air hujan akan mengalami penguraian menjadi berbagai warna cahaya. Contoh, pelangi. Hal ini menunjukkan, gelombang cahaya dapat diuraikan menjadi berbagai warna.
Jika kita berada dalam suatu ruangan yang terdapat sebuah celah, dari luar tampak berkas cahaya masuk ke dalam ruangan. Bila diperhatikan, berkas cahaya itu lurus tidak bengkok.
Contoh, di suatu ruangan gelap, senter dinyalakan dan diarahkan ke cermin. Ternyata cahaya memantul ke arah yang berlawanan. Artinya cahaya dapat dipantulkan.