Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah May Day

Kompas.com - 01/05/2020, 08:15 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - May Day atau hari buruh selalu diperingati setiap tahunnya pada, 1 Mei.

Seluruh dunia termasuk Indonesia selalu memperingati May Day dengan berbagai kegiatan, seperti turun ke jalan.

Bahkan May Day dijadikan hari libur dibeberapa negera, salah satunya di Indonesia.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), May Day merupakan hari peringatan kemenangan kaum buruh yang diperingati setiap 1 Mei.

Sejarah Hari Buruh

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), May Day dikenal juga Hari Buruh atau Hari Buruh Internasional.

Hari buruh untuk memperingati perjuangan bersejarah yang dibuat oleh pekerja dan gerakan buruh.

Pada 5 September 1882 di Amerika Serikat terjadi parade buruh terbesar.

Di mana diikuti sekitar 20.000 buruh sambil membawa spanduk bertuliskan "8 jam kerja, 8 jam istirahat, dan 8 jam rekreasi".

Baca juga: Tanpa Demo, Serikat Buruh Peringati May Day dengan Bagi Bansos dan Pasang Spanduk

Mereka menuntut 8 jam kerja setiap harinya. Setelah sebelumnya mereka bekerja 10 jam setiap harinya.

Pada 1887, Presiden Amerika Serikat Grover Cleveland menetapkan 5 September sebagai hari libur umum. Di mana untuk menghormati para pekerja.

Tahun-tahun berikut aksi buruh tetap digelar dan menyebar diberbagai negara bagian. Namun, aksi-aksi yang berlangsung tersebut belum menjadi hari libur.

Pada 1 Mei 1886 terjadi aksi buruh dalam jumla h besar di Amerikat Serikat. Ada sekitar 400 ribu buruh yang ikut dalam aksi tersebut.

Tuntutannya tetap sama, yakni pengurangan jam kerja menjadi 8 jam dalam sehari. Aksi buruh saat itu berlangsung empat hari, mulai 1 Mei hingga 4 Mei.

Pada hari terakhir, buruh melakukan pawai besar-besaran.

Dalam aksi tersebut polisi melakukan penembakan secara membabi buta hingga menewaskan ratusan buruh.

Polisi juga menangkap sejumlah buruh yang menjadi pemimpin dalam aksi tersebut.

Peristiwa itu dikenal dengan sebutan Haymarket. Ratusan buruh yang tewas disebut sebagai martir.

Baca juga: Peringatan May Day, Serikat Buruh Tetap Suarakan Tolak RUU Cipta Kerja

Ditetapkan Hari Buruh

Pada 1889, Federasi Internasional Kelompok Sosialis dan Serikat Pekerja menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional.

Penetapan Hari Buruh Internasional dilakukan saat berlangsungnya Konferensi Sosialis Internasional di Paris, Prancis pada 1889.

Penetapan tersebut untuk memperingati peristiwa Haymarket di Amerika Serikat pada 1886.

Hari Buruh di Indonesia

Peringatan Hari Buruh di Indonesia sudah dilakukan sejak 1920. Namun pada masa pemerintahan Presiden Suharto atau Orde Baru (Baru) tidak lagi diperingati.

Diberitakan Kompas.com (1/5/2016), May Day, pada pemerintahan Suharto identik dengan ideologi komunisme yang saat itu dilarang. Sehingga peringatan Hari Buruh, 1 Mei ditiadakan.

Langkah awal menghilangkan peringatan May Day dengan mengganti nama Kementerian Perburuhan pada Kabinet Dwikora menjadi Departemen Tenaga Kerja.

Presiden Suharto menunjuk Awaloedin Djamin menjadi Menteri Tenaga Kerja pertama di era Orde Baru.

Awaloedin Djamin melempar gagasan bahwah 1 Mei tidak cocok untuk peringatan hari buruh nasional.

Karena peringatan May Day selama ini telah dimanfaatkan oleh SOBSI/PKI. SOBSI merupakan Sentra Organisasi Buruh Seluruh Indonesia.

Di era reformasik aksi unjuk rasa ribuan buruh dan mahasiswa kembali dilakukan pada, 1 Mei 2000.

Baca juga: Jelang May Day, Buruh Lakukan Kampanye Virtual dan Bakti Sosial

Ketika itu ribuan buruh menuntut agar, 1 Mei kembali dijadikan hari buruh dan hari libur nasional.

Unjuk rasa yang digelar pada waktu itu disertai dengan aksi mogok. Itu membuat gerah para pengusaha, karena aksi mogok berlangsung selama satu minggu.

Jadi Hari Libur Nasional

Ketika era Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY), hari buruh, 1 Mei ditetapkan sebagai hari libur nasional pada 2013.

Ini bersamaan dengan perayaan hari buruh yang diperingati di seluruh penduduk dunia.

Ditetapkan, 1 Mei sebagai Hari Libur Nasional dituangkan dalam Peraturan Presiden.

Keputusan presiden yang menjadikan, 1 Mei sebagai hari libur nasional disambut baik para buruh.

Sumber: Kompas.com (Fachri Fachrudin|Editor: Indra Akuntono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

Skola
Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Skola
30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

Skola
Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Skola
Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Skola
Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Skola
Fakta dari Serat Wulangreh

Fakta dari Serat Wulangreh

Skola
4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Skola
8 Nama Ibu Kota Negara Bagian di Australia

8 Nama Ibu Kota Negara Bagian di Australia

Skola
4 Ciri Negara yang Menganut Asas Kedaulatan Rakyat

4 Ciri Negara yang Menganut Asas Kedaulatan Rakyat

Skola
Apa Itu Dampak Afektif, Kognitif, dan Konatif Komunikasi?

Apa Itu Dampak Afektif, Kognitif, dan Konatif Komunikasi?

Skola
Perbedaan Singkatan dan Akronim, Apa Sajakah Itu?

Perbedaan Singkatan dan Akronim, Apa Sajakah Itu?

Skola
7 Ciri-ciri yang Dimiliki Planet Mars

7 Ciri-ciri yang Dimiliki Planet Mars

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com