Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa di Indonesia Sering Terjadi Gempa?

Kompas.com - 20/04/2020, 06:00 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

Sumber NASA,USGS,BNPB

KOMPAS.com - Indonesia tercatat sebagai negara yang paling banyak kejadian gempa bumi.

Tahukah kamu mengapa Indonesia rawan gempa? Sebelum menjawab pertanyaan itu, mari simak dulu penyebab gempa bumi.

Penyebab gempa bumi

Dilansir dari situs NASA, gempa terjadi karena kulit bumi yang bergeser.

Lapisan permukaan bumi yang bernama litosfer, terdiri dari susunan lempeng tektonik.

Baca juga: Gempa: Penyebab, Jenis dan Cara Mengukurnya

Lempeng tektonik yang ada di bumiUSGS Lempeng tektonik yang ada di bumi

Lempeng ini bergerak terus menerus sepanjang waktu. Ada setidaknya delapan lempeng aktif di bumi yakni:

  1. Lempeng Indo-Australia yang bergerak ke arah utara
  2. Lempeng Pasifik yang bergerak ke arah barat
  3. Lempeng Amerika Utara yang bergerak ke arah barat laut
  4. Lempeng Amerika Selatan yang bergerak ke arah barat
  5. Lempeng Antartika yang bergerak ke arah barat
  6. Lempeng Nazca yang bergerak ke arah timur
  7. Lempeng Eurasia yang bergerak ke arah tenggara
  8. Lempeng Afrika yang bergerak ke arah timur

Lempeng-lempeng itu saling menjauh atau bertabrakan.

Indonesia terletak di tiga lempeng aktif yakni Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia.Wikimedia Commons Indonesia terletak di tiga lempeng aktif yakni Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia.
Gempa di Indonesia

Indonesia rawan gempa karena terletak di atas tiga lempeng yakni Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia.

Dilansir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB), ancaman gempa bumi terbesar di hampir seluruh wilayah kepulauan Indonesia, baik kecil maupun besar.

Baca juga: Struktur Lapisan Bumi dari yang Terdalam hingga ke Permukaan

Wilayah yang paling rawan gempa yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampng, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.

Hanya di Kalimantan bagian barat, tengah, dan selatan, sumber gempa bumi tidak ditemukan.

Kendati demikian, masih ada guncangan yang berasal dari gempa yang bersumber di Laut Jawa dan Selat Makassar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber NASA,USGS,BNPB
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Skola
30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

Skola
Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Skola
Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Skola
Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Skola
Fakta dari Serat Wulangreh

Fakta dari Serat Wulangreh

Skola
4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Skola
8 Nama Ibu Kota Negara Bagian di Australia

8 Nama Ibu Kota Negara Bagian di Australia

Skola
4 Ciri Negara yang Menganut Asas Kedaulatan Rakyat

4 Ciri Negara yang Menganut Asas Kedaulatan Rakyat

Skola
Apa Itu Dampak Afektif, Kognitif, dan Konatif Komunikasi?

Apa Itu Dampak Afektif, Kognitif, dan Konatif Komunikasi?

Skola
Perbedaan Singkatan dan Akronim, Apa Sajakah Itu?

Perbedaan Singkatan dan Akronim, Apa Sajakah Itu?

Skola
7 Ciri-ciri yang Dimiliki Planet Mars

7 Ciri-ciri yang Dimiliki Planet Mars

Skola
Kelangkaan: Pengertian dan Contohnya

Kelangkaan: Pengertian dan Contohnya

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com