Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2020, 18:00 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

KOMPAS.com - Gunung meletus menjadi salah satu bencana paling mematikan dunia.

Indonesia yang terletak di Cincin Api Pasifik, adalah salah satu negara yang paling rentan dengan gunung meletus.

Namun bencana gunung meletus sebetulnya bisa diantisipasi. Ini karena kebanyakan gunung api memberikan pertanda sebelum meletus.

Tanda-tanda gunung akan meletus

Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) memaparkan sejumlah tanda-tanda yang muncul ketika gunung akan meletus:

  • Suara gemuruh
  • Gempa
  • Air menghilang
  • Tumbuhan layu
  • Munculnya uap dan area panas
  • Muncul tonjolan di permukaan
  • Suhu di sekitar gunung memanas
  • Hewan-hewan di sekitar gunung pergi
  • Tercium bau belerang

Baca juga: Proses Terbentuknya Gunung Api

Menurut USGS, tanda-tanda ini tak selalu ada dan tak menentukan besarnya letusan. Besarnya letusan bisa diprediksi lewat letusan sebelumnya.

Tanda-tanda ini bisa berlangsung selama beberapa minggu, beberapa bulan, atau bahkan bertahun-tahun sebelum adanya aktivitas erupsi.

Bisa juga setelah tanda-tanda ini muncul, tak terjadi erupsi sama sekali. Gunung api Campi Flegrei atau Phlegraean Fields di Italia misalnya, selama 60 tahun menunjukkan tanda-tanda ini tanpa adanya erupsi.

Penyebab gunung meletus

Gunung meletus terjadi ketika adanya tenaga dari dalam bumi yang mendorong perut bumi mengeluarkan isinya.

Baca juga: Penyebab Gunung Meletus

Dua kawah Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, mengeluarkan lavaDok. Grup WhatsApp Info Gunung Karangetang Dua kawah Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, mengeluarkan lava
Isi perut bumi yang dimaksud adalah magma. Magma adalah batuan meleleh yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, lebih dari 1.000 derajat celsius.

Dilansir dari BBC, batuan meleleh menjadi magma ketika lempeng tektonik bergerak kemudian saling mendekat atau menjauh.

Ketika meleleh, magma menjadi sangat ringan. Ini membuatnya naik ke atas permukaan bumi.

Namun jika magma itu padat dan kental, gas yang dikandungnya tak bisa keluar sehingga terjebak di dalam.

Baca juga: Letusan Gunung Berapi

Gas yang terjebak itu membuat tekanan menjadi tinggi. Tekanan tinggi berbahaya sebab bisa membuat ledakan yang sangat berbahaya bagi kehidupan di permukaan bumi.

Selain itu, letusan gunung berapi juga bisa terjadi ketika magma bertemu dengan air yang berada di bawah permukaan bumi.

Pertemuan kedua material itu akan menghasilkan uap. Jika uap terperangkap, bisa membuat tekanan di dalam menjadi tinggi.

Tekanan tinggi akan membuat ledakan yang dahsyat.

Magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Lava yang mendingin nantinya menjadi batu.

Baca juga: Enam Letusan Dahsyat Gunung Berapi di Indonesia

Selain lava, gunung meletus juga mengeluarkan:

  • Benda padat atau effata berupa batu-bati besar, batu kerikil, dan batu apung
  • Pasir dan debu
  • Lahar panas dan lahar dingin
  • Gas berupa solfatar, fumarol, dan mofet
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mengapa Buaya Suka Berjemur?

Mengapa Buaya Suka Berjemur?

Skola
Mengapa Tubuh Terasa Pegal-pegal setelah Berolahraga?

Mengapa Tubuh Terasa Pegal-pegal setelah Berolahraga?

Skola
Apa itu Membran Tilakoid?

Apa itu Membran Tilakoid?

Skola
Kation Poliatomik: Pengertian dan Contohnya

Kation Poliatomik: Pengertian dan Contohnya

Skola
Urutan Fraksi Minyak Bumi dari Ringan ke Berat

Urutan Fraksi Minyak Bumi dari Ringan ke Berat

Skola
Isomer Pentuna

Isomer Pentuna

Skola
Pembinaan: Macam-macam dan Fungsinya

Pembinaan: Macam-macam dan Fungsinya

Skola
9 Pengertian Pembinaan Menurut Ahli

9 Pengertian Pembinaan Menurut Ahli

Skola
4 Tahapan dalam Mempertahankan Hubungan

4 Tahapan dalam Mempertahankan Hubungan

Skola
Perseroan Terbatas (PT): Pengertian dan Contohnya

Perseroan Terbatas (PT): Pengertian dan Contohnya

Skola
Teks Anekdot: Pengertian dan Ciri-cirinya

Teks Anekdot: Pengertian dan Ciri-cirinya

Skola
Kumpulan Recount Text Tentang Pengalaman Pribadi dan Terjemahannya

Kumpulan Recount Text Tentang Pengalaman Pribadi dan Terjemahannya

Skola
Contoh Descriptive Text tentang Artis Indonesia dan Terjemahannya

Contoh Descriptive Text tentang Artis Indonesia dan Terjemahannya

Skola
Kumpulan Report Text tentang Benda dan Terjemahannya

Kumpulan Report Text tentang Benda dan Terjemahannya

Skola
9 Contoh Karya Seni Rupa sebagai Kebutuhan akan Benda Pakai

9 Contoh Karya Seni Rupa sebagai Kebutuhan akan Benda Pakai

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com