Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Terbentuknya Gunung Api

Kompas.com - 30/03/2020, 08:00 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

Sumber NASA

KOMPAS.com - Gunung terbentuk karena lempeng bumi bergerak dan saling menabrak satu sama lain.

Ujung lempeng yang menabrak itu menonjol ke permukaan bumi membentuk gunung.

Namun ada pula gunung berapi dengan proses pembentukan yang berbeda dari gunung biasa.

Dilansir dari situs NASA, di dalam bumi, terdapat lempeng yang terus bergerak. Kadang, lempeng ini saling mendekat hingga menubruk satu sama lain.

Tubrukan itu membuat sebagian kerak bumi tertarik ke dalam. Suhu dan tekanan yang tinggi di perut bumi membuat kerak itu meleleh.

Baca juga: Letusan Gunung Berapi

Lelehan ini kemudian akan naik sebagai magma. Seiring waktu, tekanan tinggi di dalam bumi membuat magma keluar dari dalam bumi.

Ilustrasi terbentuknya gunung apiNASA Ilustrasi terbentuknya gunung api

Magma akan naik ke hot spot. Hot spot adalah area bumi yang amat panas. Area ini membuat magma semakin panas dan encer.

Semakin encer magma, maka semakin ringan dan mudah naik dan keluar. Magma yang keluar dari bumi disebut lahar atau lava.

Lahar atau lava yang terkena udara ini lama-lama akan mendingin dan berubah menjadi batu.

Lapisan-lapisan batu inilah yang kemudian menjadi gunung api.

Baca juga: Enam Letusan Dahsyat Gunung Berapi di Indonesia

Cara lain adalah ketika lempeng-lempeng bumi bergerak saling menjauh. Celah di antara lempeng bumi ini akan diisi oleh magma yang naik dari perut bumi.

Letusan gunung berapi Rinjani disertai kilat di Lombok, Indonesia pada 1994.Oliver Spalt (http://www.artweise.de) Letusan gunung berapi Rinjani disertai kilat di Lombok, Indonesia pada 1994.
Ketika ini terjadi, gunung api bawah laut bisa terbentuk. Salah satu gunung api yang terbentuk dari laut adalah Gunung Krakatau di Selat Sunda.

Perbedaan gunung biasa dengan gunung api

Ada beberapa ciri yang membedakan gunung biasa dengan gunung api.

Gunung berapi memiliki magma, kerah, dan lava. Gunung biasa tak memiliki tiga hal ini, namun gunung memiliki air.

Baca juga: 10 Gunung Tertinggi di Indonesia

Gunung juga biasanya lebih tinggi dibanding sekitarnya. Sementara gunung api bisa berada di bawah laut maupun berada di pegunungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber NASA
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Skola
30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

Skola
Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Skola
Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Skola
Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Skola
Fakta dari Serat Wulangreh

Fakta dari Serat Wulangreh

Skola
4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Skola
8 Nama Ibu Kota Negara Bagian di Australia

8 Nama Ibu Kota Negara Bagian di Australia

Skola
4 Ciri Negara yang Menganut Asas Kedaulatan Rakyat

4 Ciri Negara yang Menganut Asas Kedaulatan Rakyat

Skola
Apa Itu Dampak Afektif, Kognitif, dan Konatif Komunikasi?

Apa Itu Dampak Afektif, Kognitif, dan Konatif Komunikasi?

Skola
Perbedaan Singkatan dan Akronim, Apa Sajakah Itu?

Perbedaan Singkatan dan Akronim, Apa Sajakah Itu?

Skola
7 Ciri-ciri yang Dimiliki Planet Mars

7 Ciri-ciri yang Dimiliki Planet Mars

Skola
Kelangkaan: Pengertian dan Contohnya

Kelangkaan: Pengertian dan Contohnya

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com