Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daya Tahan Virus Corona dan Hewan Pembawa Virus

Kompas.com - 26/03/2020, 20:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

 

KOMPAS.com - Virus umumnya dapat bertahan selama beberapa jam di permukaan yang halus.

Namun, kondisi tersebut juga bergantung dengan suhu dan kelembaban lingkungan yang dihinggapi virus.

Dengan suhu dan kelembaban yang berbeda di setiap lingkungan, maka ketahanan virus juga berbeda.

Diambil dalam buku Panduan Pencegahan Coronavirus (2020) karya Wang Zhou, virus corona baru atau Covid-19 sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas.

Panas yang berkelanjutan seperti 132,8 derajat fahrenheit selama 30 menit, eter, alkohol 75 persen, disinfektan yang mengandung klorin, asam parasetat, kloroform, dan pelarut lipid lainnya.

Chlorhexidine (dikenal juga sebagai chlorhexidine gluconate) juga secara aktif menonaktifkan virus.

Baca juga: Virus Corona dan Infeksi Saluran Pernapasan

Waktu kelangsungan hidup Covid-19 pada suhu lingkungan yang berbeda adalah sebagai berikut:

Jenis Lingkungan Suhu Daya bertahan
Udara 10-15 derajat celcius  4 jam
Udara 25 derajat celcius 2-3 menit
Percikan < 25 derajat celcius 24 jam

Lendir nasal

56 derajat celcius 30 menit
Cairan 75 derajat celcius 15 menit
Tangan 20-30 derajat celcius < 5 menit
Kain non-woven 10-15 derajat celcius < 8 jam
Kayu 10-15 derajat celcius

48 jam

Baja tahan karat 10-15 derajat celcius 24 jam
Alkohol 75 persen semua suhu < 5 menit
Pemutih semua suhu < 5 menit

Virulen Covid-19

Virus corona umumnya menginfeksi orang dewasa atau anak-anak usia remaja, dan menyebabkan flu biasa.

Beberapa turunannya dapat menyebabkan diare pada orang dewasa.

Virus-virus ini sebagian besar ditularkan melalui percikan (droplet) dan juga menyebar melalui rute penularan kotoran dan mulut (fecal-oral).

Insiden infeksi virus corona umum terjadi di musim dingin dan musim semi. Masa inkubasi untuk virus corona biasanya 3-7 hari.

Covid-19 adalah virus corona yang mengalami mutasi antigenik.

Masa inkubasi virus adalah singkatnya satu haru. Namun, umumnya dianggap tidak lebih dari 14 hati.

Baca juga: Ciri-ciri Virus

Perlu menjadi catatan, beberapa kasus yang dilaporkan juga memiliki masa inkubasi hingga 24 hari.

Untuk mengukur tingkat bahaya yang disebabkan oleh virus, infektivitas dan letalitasnya harus dipertimbangkan.

Virus corona baru atau Covid-19 memang bisa menular dan cukup berbahaya, namun letalitasnya belum ditentukan saat ini.

Kelelawar dinilai menjadi inang virus coronashutterstock Kelelawar dinilai menjadi inang virus corona
Hewan liar pembawa virus

Banyak hewan liar membawa patogen dan berpotensi menularkan penyakit menular tertentu.

Kelelawar, musang, luak, tikus bambu, dan unta liar dikenal sebagai inang dari virus corona.

Wabah pneumonia virus corona baru atau Covid-19 memiliki kesamaan dengan wabah SARS. Baik virus corona atau SARS, penyebarannya dimulai pada musim dingin.

Kasus-kasus awal ditelusuri ke kontak dengan hewan segar yang masih hidup di pasar.

Baca juga: Pandemi, Apa itu?

Baik virus corona atau SARS disebabkan oleh virus corona yang sebelumnya tidak dikenal.

Kesamaan urutan genom antara Covid-19 dan virus corona yang ditemukan pada kelelawar, yaitu 85 persen atau lebih tinggi.

Terdapat penilaian yang mengatakan bahwa kelelawar adalah inang alami dari virus Covid-19.

Sehingga, manusia harus menghentikan mengkonsumsi hewan liar atau makanan mentah seperti daging mentah yang dijual.

Banyak virus corona yang menginfeksi manusia dapat ditemukan pada kelelawar. Di mana kelelawar merupakan reservoir atau inang alami dari virus corona.

Kelelawar cenderung menjadi inang asli Covid-19. Penularan dari kelelawar ke manusia mungkin terjadi setelah mutasi melalui inang perantara.

Baca juga: Ciri dan Klasifikasi Tumbuhan Berbiji

Analisis urutan genom menunjukkan adanya lebih dari 85 persen homologi antara virus corona baru dan virus corona pada kelelawar.

Penularan dari hewan ke manusia atau manusia ke manusia bergantung pada dua rute, yaitu kontak dan lendir (droplet).

Virus corona yang saat ini dikenal, menyebabkan pneumonia pada manusia termasuk HKU1, SARS-CoV, MERS-CoV, dan 2019-ncoV (Covid-19).

Kekebalan tubuh terhadap Covid-19

Secara umum, antibodi pelindung terhadap virus dapat diproduksi selama dua minggu atau lebih setelah infeksi.

Beberapa kasus juga terjadi selama beberapa minggu hingga bertahun-tahun untuk mencegah infeksi ulang virus yang sama setelah pemulihan.

Saat ini upaya yang sedang dilakukan untuk menguji apakah seseorang bisa pulih dari Covid-19 dengan membangun antibodi pelindung dalam darah.

Baca juga: Sel Darah Tubuh dan Jenisnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com