KOMPAS.com - Rotasi dan revolusi yang dilakukan bumi sama-sama berupa perputaran.
Namun perputaran keduanya berbeda. Dampak yang ditimbulkan juga berbeda.
Berikut perbedaaannya seperti dirangkum dari Bumi yang Dinamis (2019).
Rotasi bumi | Revolusi bumi |
Perputaran bumi pada sumbunya | Perputaran bumi pada matahari |
Membutuhkan waktu 23 jam 56 menit dan 4,09 detik | Membutuhkan waktu 365 hari 9 menit 10 detik |
Berputar dari barat ke timur | Berputar dari barat ke timur |
Lintasan satu putaran sepanjang 943.000.000 kilometer | |
Sumbu bumi miring 23,5 derajat | |
Menyebabkan siang dan malam | Menyebabkan perubahan musim sertaperbedaan lama siang dan malam |
Menyebabkan peredaran semu harian benda-benda langit | Menyebabkan gerak semu tahunan matahari dan perubahan kenampakan rasi bintang |
Menyebabkan pembelokan arus laut | Menyebabkan gerhana matahari |
Menyebabkan pembelokan arah angin | Menyebabkan gerhana bulan |
Menyebabkan perbedaan waktu | |
Menyebabkan perbedaan percepatan gravitasi bumi |
Baca juga: Revolusi Bumi dan Akibatnya
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya. Kita tidak bisa melihat atau merasakan perputaran bumi.
Namun rotasi bumi sama halnya seperti ketika kita sedang berkendara dan melihat bangunan, rumah, tiang di sepanjang jalan bergerak mendekat lalu menjauh.
Gerakan ini disebut gerak semu. Lewat rotasi bumi, kita sebenarnya terus berpindah posisi tanpa kita sadari.
Sebenarnya, mereka tidak berubah tempat. Mereka muncul dan hilang karena kita di bumi yang berputar.
Baca juga: Rotasi Bumi dan Akibatnya
Ini yang disebut dengan peredaran semu harian benda-benda langit.
Benda-benda langit yang datang dan menghilang itu sekaligus menandakan bergantinya siang dengan malam.
Rotasi bumi menyebabkan bagian bumi yang berhadapan dengan matahari mendapatkan sinar dan mengalami siang hari.
Sementara di sisi sebaliknya, bagian bumi membelakangi matahari dan tidak mendapatkan sinar. Kita menyebutnya sebagai malam.
Sedangkan revolusi bumi adalah perputaran bumi terhadap matahari.
Saat berevolusi, bumi bisa terletak di apotema atau hipotema.
Apotema adalah titik terjauh bumi dengan matahari. Sedangkan hipotema adalah titik terdekat bumi dengan matahari.
Baca juga: Peredaran Planet pada Matahari
Karena revolusi dan sumbu bumi yang miring 23,5, belahan utara dan selatan punya waktu siang dan malam yang berbeda.
Kemiringan sumbu bumi juga membuat matahari tidak selalu terlihat di atas khatulistiwa. Matahari akan terlihat berada di utara atau selatan bumi.
Selama setengah tahun, matahari lebih banyak menerangi bumi bagian utara. Setengahnya lagi, matahari lebih banyak menerangi bumi bagian selatan.
Ini disebut dengan gerak semu tahunan matahari.
Perbedaan lama sinar matahari juga menimbulkan perbedaan musim.
Bumi bagian utara dan selatan mengalami empat musim yakni musim semua, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.
Baca juga: Penampakan Benda-Benda di Langit