Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala DBD dan Pencegahannya

Kompas.com - 13/03/2020, 07:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - DBD adalah singkatan dari Demam Berdarah Dengue. Penyakit DBD masuk dalam kategori penyakit sangat berbahaya.

DBD tidak menular antar manusia. Melainkan ditularkan dari nyamuk yang membawa virus tersebut.

Di Indonesia, sudah ribuan orang terkena DBD. DBD bukan hanya demam biasa, bahkan mengakibatkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat.

Dalam buku Mengenal Demam Berdarah (2009) karya Lisa Tiyani, penderita yang terinfeksi virus dengue menunjukkan keluhan atau gejala demam.

Gejala demam disertai dengan kelainan darah penurunan trombosit dan hermatokrit.

Penularan virus dengue melalui gigitan nyamuk dan banyak terjadi di tempat yang padat penduduknya. Sehingga demam berdarah lebih bermasalah di daerah perkotaan.

Gejala DBD

DBD adalah penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan. Sebagian besar penderita penyakit ini adalah anak-anak.

Baca juga: Nyamuk Aedes Aegypti, Penyebab DBD

Berikut tanda-tanda DBD, di antaranya:

  1. Demam tinggi mendadak, biasanya mencapai 38 derajat selsius hingga 40 derajat selsius. Demam berlangsung selama 2-7 hari.
  2. Tampak lemah dan lesu
  3. Timbul bintik-bintik merah, yang muncul di sekitar tubuh 3-4 hari setelah demam.
  4. Rasa nyeri pada otot, persendian, dan tulang
  5. Sakit kepala yang hebat
  6. Rasa sakit pada perut, mula, muntah, dan diare

Kebanyakan orang sembuh dalam waktu seminggu atau lebih. Namun, dibeberapa kasus, gejala di atas bisa memburuk dan mengancam jiwa.

Pembuluh darah di dalam tubuh rusak, bahkan trombosit menurun. Ini menyebabkan demam semakin tambah parah atau syok sindrom dengue.

Gejala demam berdarah dengue atau demam berdarah parah yaitu:

  1. Nyeri perut parah
  2. Muntah
  3. Pendarahan dari gusi atau hidung
  4. Keluar darah pada saat muntah, pada urin, maupun feses
  5. Berdarah pada kulit, terlihat seperti memar
  6. Pernapasan sulit atau cepat
  7. Kulit dingin atau lembap (syok)
  8. Kelelahan
  9. Gelisah

Pencegahan DBD

Salah satu cara untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk berdarah adalah dengan 3M, yaitu menguras, menutup, dan mengubur.

Baca juga: Tak Hanya Wabah Corona, Pemerintah Juga Prioritaskan Penanganan DBD

Karena vaksin DBD belum ada, cara terbaik mencegah DBD adalah dengan memberantas sarang nyamuk, yaitu:

  1. Membersihkan dan menguras tempat penyimpanan air, seperti bak mandi, tempayan, dan lainnya. Membersihkan paling tidak seminggu sekali.
  2. Mengganti air pada vas bunga, pot tanaman, tempat minum hewan, dan lainnya seminggu sekali. Jangan lupa menggosok wadah agar telur nyamuk yang menempel hilang.
  3. Menutup dengan rapat tempat penampungan air, agar nyamuk tidak masuk dan berkembang biak di tempat tersebut.
  4. Mengubur atau membuang barang bekas yang dapat menampung air hujan, seperti kaleng dan botol bekas.
  5. Menutup lubang yang dapat menampung air, seperti lubang pada pagar bambu dengan tanah atau adukan semen.
  6. Menaburkan bubuk ABATE ke penampungan air yang sulit dikuras untuk membunuh jentik-jentik nyamuk. Ulangi 2-3 bulan sekali.
  7. Memelihara ikan yang dapat memakan jentik-jentik nyamuk, seperti ikan cupang.
  8. Meminta fogging atau pengasapan di rumah dan lingkungan sekitar.

Cara lain untuk mencegah terkena virus DBD adalah dengan menghindari gigitan nyamuk.

Baca juga: Waspadai Perbedaan Demam Berdarah (DBD) dan Demam Cikungunya

Nyamuk Aedes aegypti sering menggigit di pagi dan siang hari. Untuk itu lakukan beberapa hal berikut:

  1. Menggunakan losion pengusir nyamuk baik di dalam rumah maupun di luar rumah.
  2. Menggenakan pakaian yang tertutup atau terlindungi dari gigitan nyamuk.
  3. Menutup pintu atau jendela yang tidak dilengkapi kasa
  4. Memasang obat nyamuk dan memasang kasa di kamar tidur
  5. Semprot bagian rumah dan halam tempat berkeliarannya nyamuk, dengan obat semprot nyamuk
  6. Hindari baju yang berwarna gelap
  7. Menghindari tempat-tempat yang banyak nyamuknya pada siang hari.
  8. Lipat pakaian yang ebrgantung dala kamar agar tidak dihinggapi nyamuk.

Tindakan penyelamatan

Jika ada anggota keluarga atau teman yang terkena demam berarah, sebaiknya segera lakukan tindakan penyelamatan seperti:

  1. Memberi minum sebanyak mungkin untuk mencegah dehidrasi. Bisa meminum larutan garam olarit atau gula, susu, air kelapa, air teh, atau jus juambu merah.
  2. Mengompres dengan air es
  3. Memberi obat penurun panas
  4. Segera di bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk di periksa
  5. Istirahat yang cukup
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com